MataKita.co, Makassar – Calon anggota DPD RI, Iqbal Parewangi bersama keluarga dan perwakilan TimSIP mengawali masa kampanye Pemilu 2019 dengan melaksanakan salat subuh berjemaah di Masjid al-Markaz Makassar (23/9/2018).
Calon anggota DPD RI nomor urut 23 itu menyebut jika salat subuh berjemaah ini merupakan muqaddimah suci sebelum memulai aktivitas kampanye hingga April 2019 mendatang.
“Muqaddimah penting terutama untuk hal-hal bermakna dan memberi makna. Buku, misalnya. Sebelum masuki isinya yang bisa sampai ratusan halaman, ada muqaddimah atau pendahuluan. Muqaddimah menjelaskan secara ringkas dan padat latar belakang, isi, dan latar depan suatu buku,” kata Iqbal.
Menurut senator asal Sulsel periode 2014-2019 itu, prosesi Pemilu 2019 bermakna dan memberi makna. Bukan semata kontestasi, tapi juga edukasi dan beragam hal bermakna lainnya. Termasuk dalam masa kampanye.
“Kami memandang perjuangan konstitusional lewat DPD RI merupakan ikhtiar mulia untuk daerah, bangsa dan umat. Terutama setelah hampir empat tahun ini terbukti dapat berkinerja dengan bersih dan istiqamah,” ujar Iqbal.
Untuk melanjutkan ikhtiar mulia itu ke periode kedua, Iqbal meniatkan agar proses kampanye didahului dengan muqaddimah yang juga mulia.
Menurut dia, sesuatu yang mulia harus dari, oleh dan untuk yang mulia pula. Atas dasar itulah Iqbal memilih melaksanakan salat subuh di Masjid al-Markaz pada 23 September.
Dalam kegiatan itu, hadir ayah dan ibu Iqbal, Andi Parewangi dan Sitti Rafiah, istri Iqbal Yusrah Takiyah Tajuddin.
Turut pula hadir adik Iqbal, AM Luthfi Parewangi, Alfian Parewangi, dan lainnya. Ipar-ipar Iqbal, Mujaddid, Andi Erlimsyah, Andi Muh Ilham, dan lainnya.
“Saya sempat panjangkan sujud akhir dengan memanjatkan sepenggal doa yang saya ulang beberapa kali. Ya Allah berikan hambamu kemudahan, kesantunan dan ketakziman dalam menjalani prosesi demokrasi 2019. Ridhai ikhtiar terbaik kami. Dan beri kami hasil yang terbaik ya Allah,” katanya.
Usai salat subuh dan silaturahim ringan di Al-Markaz, Iqbal menghabiskan pagi di warkop Az-Zahrah. Di tempat itu, Iqbal bertemu dai kondang Das’ad Latif dan sejumlah jemaah dari Masjid Raya Makassar.
