MataKita.co, Samarinda – Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah kembali hadir dalam kegiatan “Studi and Travelling” dengan menjelajahi situs peninggalan jejak sejarah Belanda dan Jepang di Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kertanegara, Sabtu 22 September 2018. Dimana sebelumnya program ini dilaksanakan di sejumlah situs sejarah perjuangan di Sanga-Sanga.
Kegiatan ini berlangsung selama sehari, serta di ikuti sejumlah mahasiswa prodi sejarah UNMUL. Kegiatan dipandu oleh seorang pemerhati dan pegiat sejarah lokal terkhusus Loa Kulu.
Supriyanto selaku pemandu dalam jelajah situs begitu antusias ketika pertama bertemu langsung dengan Ketua Umum HMPS FKIP Unmul Yeremia Ledi.
Menurutnya, “kedatangan HMPS ini ke Loa Kulu adalah sesuatu yang sangat berharga terkhusus bagi keberlangsungan situs-situs yang ada”.
Ia juga menambahkan, “mulai dulu sampai sekarang. Sangat jarang ada anak muda yang masih peduli dan ingin belajar tentang sejarah lokal yang ada” ungkap Supriyanto.
Selain itu, ia juga menjelaskan jika sudah banyak situs yang tergusur oleh kepentingan-kepentingan tertentu, oleh sebab itu ia berharap melalui kegiatan HMPS ini bisa menggugah semangat generasi muda untuk terus mencintai dan merawat situs peninggalan bersejarah.
“Banyak situs yang tidak terawat dan tergusur oleh berbagai macam kepentingan” akunya.
Maka dari itu, ia menganggap bahwa persoalan itu merupakan tanggung jawab bersama untuk mempertahankan situs yang ada. Selain itu, ia juga menegaskan jika bergelut di bidang kesejarahan butuh keikhlasan dalam bekerja.
“Bergelut dalam bidang kesejarahan itu butuh keikhlasan, tapi kita tidak bisa menunggu orang lain untuk mengerjakan”, tegas Supriyanto.
Selanjutnya setelah diskusi, rombongan mengunjungi situs-situs bersejarah yang terdapat di Loa Kulu. Adapun situs yang dikunjungi oleh HMPS dimulai dari magazine, dua belas Lubang/terowongan tambang batu bara namun yang dapat dikunjungi hanya ada tiga Lubang, Lubang Sumur, Tugu Pembantaian, Perumahan Belanda, Komplek Pasar Belanda, dan beberapa situs bersejarah lainnya.
Dalam kegiatan ini Miftahul Huda selaku anggota HMPS berpendapat bahwa kegiatan ini sangat bagus, terkhusus untuk kita sebagai mahasiswa Pendidikan Sejarah UNMUL untuk lebih mengetahui dan memperdalam ilmu tentang sejarah lokal yang ada di kalimantan.
“Kegiatan ini penting dilakukan, apalagi kita jurusan sejarah”, Tutur Huda.
Senada dengan itu, Yeremia Ledi selaku Ketua Umum HMPS FKIP Unmul menuturkan bahwa kegiatan ini sangat penting bagi mahasiswa pendidikan sejarah. Sebab, kegiatan pembelajaran sejatinya tidak akan cukup jika hanya mengandalkan pertemuan di dalam kelas dengan teori-teori apalagi ini pembelajaran sejarah yang tentunya harus diselaraskan dengan studi lapangan secara langsung.
“Belajar sejarah tidak cukup hanya teori di kelas”, Ungkap Ledi.
Selain itu, Ledi juga menegaskan bahwa HMPS selalu bersinergis dengan Program Studi dalam setiap kegiatan. Olehnya, dalam kegiatan “Study and Travelling” ini kita laksanakan bukan hanya berjalan-jalan serta mencari kesenangan semata. Akan tetapi, diselaraskan dengan pembelajaran sejarah itu sendiri terkhusus kunjungan terhadap situs sejarah lokal.
“Kita tidak hanya berwisata, tapi dihubungkan dengan mata kuliah sejarah”, tambah Ledi.
Sementara itu, Sainal selaku dosen pendidikan sejarah FKIP Unmul turut hadir dalam kegiatan ini. Ia berharap aga kegiatan ini terus dijalankan, guna menumbuhkembangkan gerakan kesadaran sejarah.
“Kesadaran sejarah itu penting, maka kegiatan semacam ini harus ditumbuhkembangkan”, Tegas Sainal.
Ia juga berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, akan terungkap sumber-sumber sejarah baru. Sehingga kekayaan sejarah semakin bertambah serta hasilnya dapat bermanfaat dalam lintas generasi.
“Semoga kekayaan sejarah terus bertambah, sehingga dapat bermanfaat dalam lintas generasi” Tutup Sainal.
