MataKita.co, Makassar – Bagi warga di Makassar selama kepemimpinan Walikota Danny Pomanto. Yang dikenal hanya lorong Garden, namun setelah Danny berganung di partai NasDem kini muncul lorong NasDem di pemukiman warga.
Bahkan direncanakan Sebelumnya, Danny Pomanto sapaan Wali Kota Makassar itu telah menetapkan sejumlah lorong di Makassar sebagai lorong NasDem.
Diketahui, gerakan 1.000 lorong NasDem yang digalakkan oleh Moh Ramdhan Pomanto sebagai politisi NasDem di Makassar, menuai kritikan oleh masyarakat juga berbagai akademisi.
Seperti yang terlihat di Kecamatan Tamalate, salah seorang warga mengkritik lorong NasDem dengan memasang spanduk berukuran kecil yang bertuliskan “INI LORONG RAKYAT, BUKAN LORONG NASDEM !!! #LORONGNYA NENEKKU,” demikian kritikan warga melalui foto yang beredar ke awak media.
Terpisah, Pengamat Politik Kebangsaan Universitas Muhammadiyah Makassar, Arqam Azikin berpendapat tidak ada istilah lorong partai atau lorong NasDem.
Menurutnya, jangan ada yang klaim lorong masyarakat sebagai kepunyaan lorong milik siapun. Aplagi diklaim milik lorong NasDem.
“Tidak ada istilah Lorong punya Partai. jangan klaim Sebuah Lorong milik parpol apapun, karena jauh sebelum ada parpol. Lorong-lorong di tengah masyarakat, sudah lebih dulu ada,” tegas Arqam.
Sebagai akademisi, jebolan Doktor dari Unhas Makassar itu melontarkan kritikan pedas kepada Wali Kota Makassar Danny Pomanto karena keliru menjastis lorong warga milik partainya. Menurutnya, klaim itu tidak tepat.
“Sangat tidak tepat bahasa DP bila meng klaim beberapa lorong di Makassar punya parpol,” tutur Arqam.
Dia menilai ucapan yang disampaikan Danny ke Surya Palo pada kegiatan di lorong beberapa waktu lalu hanya isapan belakah. Pasalnya ucapan Danny kata Arqam sebagai Hiperbola dihadapn ketua umum Surya Paloh.
“Itu kalimat Hiperbola saja di depan Bang Surya Paloh, dan mestinya SP tidak mudah percaya statmen politik tanpa dasar,” sebut Arqam.
Tak hanya itu, Arqam juga memintah Danny agar segerah membuat klarifikasi terkait lorong yang berkembang. Oleh sebab itu, akademisi Unismuh Makassar ini mendesak Danny menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Makassar.
“Sebaik nya DP segera mohon maaf kepada warga Makassar, karena bila klaim lorong tersenut punya parpol, tidal mungkin di lorong yang ditunjuk semua pendukung parpolnya dan bisa jadi di lorong itu ada warga yg tidak ikutan pilih waktu Pilkada,” desak Arqam.
Lanjut dia, justru statmen yang tidak tepat ini bisa membuat ‘Distorsi Simpatik’ masyarakat Makassar kepada Partai NasDem, karena secara Komunikasi Politik statmen DP itu bagian dari ‘blunder politis’.
“Wajar bila warga Makassar Menolak istilah Lorong NasDem karena memang itu hanya Klaim DP secara personal . Selayaknya DP hentikan (Jualan kampanye) begitu karena todak tepat pola komunikasinya bagi rakyat Makassar,” pungkasnya.