Beranda Berita Tradisi Tumbilatohe Diundur, Budaya Mulai ‘Terdegradasi’

Tradisi Tumbilatohe Diundur, Budaya Mulai ‘Terdegradasi’

0

Matakita.co (Gorontalo) – Beredarnya kabar dari salah satu media cetak di Gorontalo, Malam tombilotohe akan diundurkan hingga malam lebaran ketupat, hal ini menuai pandangan miring oleh lembaga adat provinsi Gorontalo Haji Yamin Husain, Kamis (9/5/2019)

Tombilotohe ialah salah satu kearifan lokal Gorontalo, yang dipertahankan sejak zaman nenek moyang hingga saat ini, adapun makna tombilotohe kenapa harus tiga malam sebelum lebaran dikarenakan tepatnya malam lailatul qadr.

Ketua Pemangku Adat desa Kramat mengatakan, kenapa Malam ke 27 menjadi awal pemasangan tumbilotohe, karena saat itu bulan telah tiada, sehingganya dipasanglah tombilotohe untuk menerangi akses jalan menuju mesjid guna untuk penerangan. tutur yamin

” artinya ini tombilotohe sebagai pembantu masyarakat dalam menjalankan ibadah di bulan ramadhan, dan sebuah budaya, jelas punya sanksi tersendiri ketika ada orang yang akan merubah-rubahnya yakni dirinya akan mendapatkan Bito atau bala” tutur ketua adat

Yamin, mengatakan, Statmen ustad syaifuddin mateka terkait dengan pengunduran waktu Tombilatohe, dan tombilotohe dikatakannya sangat mengganggu jalannya ibadah, secara tidak langsung pihaknya telah melakukan pergeseran-pergeseran budaya gorontalo.

“Ibadah itu di niat, jadi adat istiadat bukan sebagai pengganggu untuk ibadah dan ketika tombilotohe tergeser secara tidak langsung kedepannya budaya lain akan tegeser pula.” Tegas yamin.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT