MataKita.co, Enrekang – Pemuda Muhammadiyah Enrekang akan mengutus delegasi 62 peserta penuh pada perhelatan Musyawarah Wilayah (Musywil) Pemuda Muhammadiyah yang bakal berlangsung di Kota Parepare pada 28-30 Juni 2019.
Ketua majelis pembina kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Enrekang dan juga sekaligus mantam ketua pemuda Muhammadiyah Enrekang,
Baharuddin mengajak kepada seluruh kader Pemuda Muhammadiyah untuk menghindari dikotomi IPM – IMM dan polarisasi Ortom AMM lainnya , bertarunglah pada ide, gagasan dan komitmen serta loyalitas kader.
Tak hanya itu, Bahar yang juga alumni Pascasarjana Unismuh Makassar ini percaya bahwa kader kader pemuda Muhammadiyah itu sudah cukup dewasa karena mereka adalah mantan mantan aktivis ekstra organisasi kampus dan kepemudaan lainnya. Karena itu tidak mudah di mobilisasi secara pragmatis di arena muswil.
“Tapi tidak bisa juga di pungkiri, kemajuan dan kebesaran Muhammadiyah sekarang ada yang memanfaatkan untuk kepentingan pragmatis nya. Misalnya ingin jadi anggota KPU, ingin jadi dosen, ingin dapat jabatan birokrasi dan lain lain.” Ungkapnya saat di temui di STKIP Muhammadiyah Enrekang, Kamis (20/06/2019).
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa Dua Muswil sebelumnya di Makassar dan Bantaeng, sangat dinamis, saya sendiri ikut menyaksikan betapa seksi pemuda Muhammadiyah saat itu, calon calon ketua sangat aktif mempengaruhi para delegasi daerah dan bahkan memfasilitasi utusan dari daerah daerah.
“Delegasi Enrekang selalu solid dan memenangkan formatur yang di usungnya, Saya dengar dari ketua pemuda Muhammadiyah Enrekang, deceng siap membawa 60an peserta penuh di arena muswil di Parepare.” Jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Ia pun berharap bahwa ke depan pemuda Muhammadiyah, mindsetnya sudah harus berubah. Sekarang bukan lagi ingin jadi apa tapi mau bikin apa, jadi pemuda harus punya skill dan karya, bukan soal besar kecilnya tapi adakah skill dan karyanya.” Harapnya.
Dirinyapun menyarankan kepada seluruh kader bahwa tetaplah konsisten di jalur dakwah, saat ini kita butuh da’i mudah dari berbagai bidang ilmu pengetahuan, tak jadi soal bukan jurusan agama tapi pengetahuan dasarnya tidak lepas dari pengetahuan dari sudut pandang Alquran hadistz. kemudian lebih utama lagi pemuda Muhammadiyah harus terus ingin belajar atau haus ilmu pengetahuan, karena itu jalannya lahir pemuda karya,kreatif dan inovatif.
“Menghadapi era digital 4.0 saat ini, pemuda Muhammadiyah harus mengambil manfaat positif dari kemajuan zaman, dia harus proaktif menjemput peluang dengan kemajuan teknologi. Diam dan bermalas-malasan berarti anda siap di injak dan ditinggalkan oleh zaman itu sendiri.” Tambahnya.
Ia juga berpesan agar ajang Musyawarah Wilayah (Musywil), media silaturrahim dan konsolidasi dalam merajut komitmen bersama mencapai tujuan dan impian besar Muhammadiyah.
“anak anak Muhammadiyah harus tau diri bahwa punya peran sebagai pelanjut, penyempurna perserikatan, dan amal usaha Muhammadiyah.” Tukasnya.
(Bang El)







































