Matakita.co (Gorontalo) – Menjelang Pra Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) 2019, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Gorontalo tengah melakukan persiapan diberbagai Cabang Olahraga.
Namun saat ini, KONI terkendala persoalan Anggaran dalam mengikuti Pra PON. Padahal, ada beberapa mekanisme persiapan yang harus dilalui dalam menghadapi Pra PON 2019 nanti.
Ditemui oleh Matakita.co, Ketua KONI Gorontalo Fikram Salilama menyampaikan, bahwa KONI mendapatkan Dana APBD Induk Dari Pemerintah hanya 1,5 Milyar.
“kita memang agak kekurangan dana, kita tidak bisa persalahkan pemerintah, karena KONI periode kemarin tidak mengajukan proposal untuk Pra PON 2019.” Ungkapnya
Selain itu Fikram mengatakan, bahwa pada pembahasan APBD 2019 pada tahun 2018 itu tidak ada sama sekali KONI. Sehingga, Dana Hibah untuk KONI tidak ada.
“Sehingga kebijakan pemerintah mengantisipasi, mereka tetapkan 1,5 Milyar.” Kata Fikram
Selain itu, Fikram menambahkan, bahwa Gorontalo sendiri akan mengikuti Pra PON d 30 Cabor, diantaranya 4 Cabor akan menjadi tuan rumah, yaitu Sepak Bola, takraw, Volly Ball, dan Jet Ski.
“Artinya PB dari 4 Cabor ini menghargai Gorontalo sebagai tuan rumah, ini menjadi suatu kebanggaan.” tambahnya
Dengan kondisi anggaran yang minim untuk KONI, melalui tim tujuh yang dibentuk mengusulkan Proposal ke Pemprov dengan anggaran 7 milyar lebih.
“Alhamdulillah dipembahasan KUA-PPS, pemerintah sepakat bersama KONI menetapkan 3 Milyar tambahan, artinya total seluruh ditambah dengan 1,5 milyar tadi menjadi 4,5 milyar.” tandasnya
Diakhir penyampaiannya, Ketua KONI berharap untuk seluruh Cabor memahami kondisi ini. Hal ini sepenuhnya kekhilafan dari KONI dari awal.
“Kalau kita ajukan itu di 2018, saya fikir pada APBD Induk akan mendapatkan alokasi kurang lebih 5 milyar, sehingga kita hanya menambah pada APBD perubahan nantinya. Alhamdulillah karena keseriusan Pemerintah dalam bidang olahraga, kita tetap dapat dibantu.” tutupnya