Matakita.co (Gorontalo) – Persiapan kelengkapan jemaah haji terus dipersiapkan termasuk vaksinasi yang secara detail, namun jemaah umrah berasal dari Gorontalo Kurang diperhatikan vaksinasinya, hal tersebut menuai tanggapan dari salah satu anggota DPRD Provinsi Gorontalo. Kamis (18/7/2019)
Ulul Azmi Kadji, mengatakan, Seluruh jemaah haji terus dipersiapkan kelangsungannya termasuk vaksinasi, akan tetapi jemaah umroh hamipir tidak ada kejelasan terkiat vaksinasi tersebut
“Jadi mereka hanya memenuhi Visa, paspor, dan travelnya sudah mengurus pemberangkatan, mereka berangkat. Namun persoalan mereka di vaksin atau tidak itu kurang diperdulikan, hal ini tentunya berdampak pada jemaah umroh yang nantinya akan pulang ke Gorontalo, karena penyakit semisal miningitis, sas dan flu burung, itu mudah menyebar” tegasnya.
Lanjutnya mencegah hal itu terjadi, DPRD Provinsi Gorontalo dalam hal ini Komisi 4 akan mengundang pihak terkait sebelum adanya pemberangkatan tersebut yang dalam hal ini, Kementerian Agama, Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kota serta seluruh travel yang memberangkatkan jemaah umroh.
“Dilakukan ini supaya jelas, karena dampaknya sangat luar biasa, bayangkaan mereka membawa virus, pasti kita tidak tau”. Tuturnya,
Ditambahkan Anggota Komisi 4 itu, Hanya jemaah haji saja yang diperiksa mulai dari administrasi, serta vaksinasinya, namun kalau untuk jemaah haji itu yang luput diperhatikan dan tidak sempat di deteksi dimana pemeriksaan kesehatannya.
” ini akan diseriusi kedepan” Tegas Anggota Komisi 4 itu.
Kristin Alaina salah satu pengelola kesehatan haji, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, saat di konfirmasi di tempat yang berbeda mengatakan, untuk haji, vaksinasi itu disediakan oleh pemerintah, namun untuk umrah itu tidak disediakan, karena hal itu secara persoanal saja.
“Vaksinasi umroh itu harus dibayar melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan”
Karena pihak kelola umrah adalah swasta semisalkan travel, sehingganya terkadang sudah dipaketkan dengan vaksinasi tersebut,
“Vaksinasi miningitis ini kan masa perlindungan 2 tahun, seandainya ada juga orang yang dari luar negeri kan tugi juga kalau dia harus vaksinasi, karena itu lumayan mahal”
Tambahnya, Tidak ada aturan yang mengikat bahwa travel umrah itu harus wajib vaksinasi, termasuk biayanya.
Hanya saja harus tetap ada vaksinasi oleh peserta umrah tersebut menghindari penyakt miningistis, merskop dan ebola karena penyakit tersebut cepar penularannya
“Karena prosedur data umrah yang berangkat itu tidak ada pendataannya, maka hal ini sulit untuk kita memonitoring siapa – siapa saja yang berangkat, krdepaan mungkin akan ada regulasinya.” Tutupnya.








































