MataKita.co, Enrekang – Rapat Kerja (Raker) STKIP Muhammadiyah Enrekang Tahun Akademik 2019/2020 mengusung tema yang cukup menarik sekaligus menantang. Tema ini disusun berdasarkan hasil pendalaman pada kebutuhan kekinian perguruan tinggi. Kegiatan tersebut Bertempat di Aula Kampus II, Jl. Bt. Juppandang, bersama dengan pimpinan, dosen dan staf lingkup STKIP Muhammadiyah Enrekang, Dr. Jamaluddin menyampaikan formulasi dalam membangun sebuah organisasi yang maju dan kuat secara kelembagaan. Minggu (25/08/2019).
“Revitalisasi Penguatan Kelembagaan Di Era Millenial” adalah tema yang dipilih untuk menjadi patron dalam menyusunan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS) untuk tahun akademik 2019/2020.
Mendalami itu, pihak STKIP Muhammadiyah Enrekang menghadirkan Rektor Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang), Dr. Jamaluddin Ahmad, SE.,M.Si. sebagai narasumber untuk membedah tema tersebut.
Dalam pemaparannya Jamalauddin Ahmad mengatakan bahwa Ada tiga strategi utama yang perlu diperhatikan dalam membangun lembaga, khususnya institusi pendidikan seperti Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
“Pertama, sehatkan institusi, kedua rancang inovasi sistem dan terakhir fokus pada pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM), lanjutnya.” Ungkapnya.
Dirinyapun menjelaskan bahwa sehatkan institusi maksudnya adalah dalam menjalankan fungsi-fungsinya senantiasa berpedoman pada rambu-rambu atau regulasi yang ada.
“Jangan sekali-kali mencoba untuk melawan arus, misalnya dalam aspek pendidikan dan pengajaran, kita menyelenggarakan kelas jauh.” Jelasnya.
Iapun menambahkan bahwa Kemudian, inovasi sistem. Kita harus membangun prinsip hari ini harus lebih baik dari yang kemarin, artinya peningkatan mutu dan kinerja dalam setiap harinya.
“Sederhanya manajemen diri dan manajemen waktu perlu diperhatikan. Salah satu instrumen untuk mewujudkan itu, ciptakan inovasi sistem yang terbarukan, misalnya pada aspek kedisiplinan kerja, gunakan presensi online.” Tambahnya.
Selanjutnya, sangat penting untuk memperhatikan SDM. Penting ini Pak, karena SDM adalah rohnya organisasi, tegas Rektor UMS Rappang.
Ada filosofi percintaan yang sangat perlu direnungkan bahwa “dalam satu hati tidak akan lahir dua cinta”. Artinya pastikan bahwa dosen dan staf yang bekerja dikampus betul-betul fokus dan seratus persen harinya ada di tempat itu. Jangan ada yang hatinya mendua, apalagi bermain tiga hati, ucapnya dengan mimik bergurau.
Maksud saya, usahakan agar dosen dan staf bekerja penuh waktu untuk institusi kita, namun sejalan dengan itu harus memperhatikan juga kesejahteraannya.
“Pastikan pengorbanan waktu dan pikirannya dihargai dengan pantas, misalnya menaikkan gaji dan tunjangannya, seperti yang kami terapkan di UMS Rappang.” Tukasnya.
*(Bang El)*