Beranda Berdikari Jubirsus Gubernur Gorontalo Minta RA Sadar dan Evaluasi Diri

Jubirsus Gubernur Gorontalo Minta RA Sadar dan Evaluasi Diri

0

MataKita.co, Gorontalo – Terkait banyaknya pertanyaan dari masyarakat langsung ke Gubernur Gorontalo mengenai tudingan Rustam Akili dalam perkara Hutang-Piutang, Pelanggaran IT dan Pencemaran Nama Baik mendapat penjelasan dari Puncak Botu.

Dalam sepekan terakhir, WhatsApp dan SMS bahkan telepon langsung dari masyarakat Gorontalo belum sempat dijawab oleh Gubernur Rusli Habibie mengingat banyaknya tugas kerakyatan yang diselesaikan Gubernur. Lagi pula persoalan Hutang-Piutang adalah persoalan bersifat pribadi tidak terkait dengan jabatan Rusli Habibie sebagai Gubernur Gorontalo.

Juru Bicara Khusus Gubernur Gorontalo, Novalliansyah Abdussamad, saat dimintai penjelasannya mengenai tudingan Rustam Akili terhadap Rusli Habibie selaku Gubernur Gorontalo kembali melempar senyum menggelitik dan mengatakan bahwa seharusnya Rustam Akili bisa lebih dewasa menghadapi masalah hukum yang menderanya. Karena dalam persoalan Hutang-Piutang ini masyarakat harus tau bahwa menjadi kewajiban Rusli Habibie untuk menagih haknya yang sudah berulang kali diingatkan tapi tidak mendapat respon positif dari Rustam Akili.

Dengan kondisi ini dilakukanlah somasi terhadap Rustam Akili. Dua kali di somasi namun tetap tidak bisa menemukan tanggapan yang baik dari Rustam Akili, justru Rustam Akili balik menantang dan meminta bukti-bukti Hutang-Piutang. Sangat disayangkan memang, niat baik Rusli Habibie justru ditanggapi dengan tidak etis oleh Rustam Akili.

Meski Rustam Akili tidak pernah memperlihatkan perilaku yang baik dalam merespon persoalan ini, Rusli Habibie tetap sabar dan dengan kebesaran hatinya masih berpikir Rustam Akili akan sadar dengan apa yang diperbuatnya. Paling mengherankan lagi, tiba-tiba keluar pers rilis dari tim hukum Rustam Akili yang semakin mempertegas persoalan ini tidak akan diselesaikan dengan baik oleh Rustam Akili.

“Pak Rusli telah melakukan semua kebaikan agar supaya persoalan hutang-piutang ini bisa selesai dengan baik, namun yang didapati Pak Rusli justru perilaku kurang baik dari Rustam Akili. Pak Rusli mau menagih duitnya sendiri kok susah sekali yaaa ? Padahal sewaktu meminjam Pak Rusli cepat merespon dan memberikan pinjaman. Harusnya bersyukur sudah diingatkan, aneh memang yang punya duit Pak Rusli, yang buat ribet si peminjam, gak mikir apa ???”. Terang Noval.

Padahal menurut Noval, sebelum dilaporkan ke pihak berwajib, secara personal Rusli Habibie telah berulang-ulang kali menanyakan kapan Hutang Rustam Akili akan dibayar, namun lagi-lagi mendapat jawaban yang tidak jelas.

“Pak Rusli terpaksa melaporkan Rustam Akili akibat hutang yang tidak dilunasi karena yang bersangkutan tidak sadar dengan perilakunya selama ini. Kenapa dilapor ? Ya karena tidak ada niat untuk melunasi, sangat disayangkan”. Ujar Noval.

Menanggapi pertanyaan masyarakat soal benar tidaknya laporan Rusli Habibie dikarenakan ada hubungannya dengan Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Gorontalo tahun 2020, Noval membantah dan meminta masyarakat tidak percaya dengan pernyataan itu.

Persoalan hutang Rustam Akili sudah lama dan jumlahnya banyak jika diakumulasi. Jadi, tidak ada kaitannya dengan politik apalagi soal Pilkada tahun 2020 dan meminta kepada Rustam Akili agar tidak menyeret organisasi apapun dalam persoalan hukum yang sedang dijalaninya.

“Ini lucu, berhutang kok dikaitkan dengan pilkada. Kalau berhutang ya jawabannya dibayar bukan dijawab dengan jawaban ngeles bahwa ada hubungan dengan pilkada. Emangnya yang bersangkutan sudah ditetapkan jadi calon ? Dilirik aja belum tentu. Jadi saya tegaskan, tidak ada kaitannya dengan politik dan jangan menyeret organisasi apapun dalam persoalan hukumnya. Ini murni persoalan hukum antara Pak Rusli dan Rustam Akili sebagai peminjam duit,” tegas Noval.

Terakhir, ada satu pertanyaan masyarakat yang direspon Noval, yaitu apakah laporan ini bagian dari upaya kriminalisasi dan pembungkaman terhadap Rustam Akili yang sering melakukan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Noval langsung menjawabnya bahwa hal itu tidaklah benar dan pernyataan sesat dari yang bersangkutan.

Laporan Rusli Habibie terhadap Rustam Akili sudah tiga dugaan kasus hukum dan semuanya itu murni persoalan hukum sebagaimana laporan Penceraman Nama Baik dan Pelanggaran IT yang dilakukan Rustam Akili yang mengatakan sesuatu yang diduga fitnah, ujaran kebencian dan hoax.

“Pak Rusli diduga mendapat fitnah yang berulangkali dari Rustam Akili, nama baiknya dicemarkan, sebagai warga negara yang baik Pak Rusli melaporkan, dimana pembungkaman dan upaya kriminalisasi ??? Apakah seseorang yang nama baiknya diduga dicemarkan dan difitnah akan terus membiarkan perbuatan tidak baik orang lain terhadap dirinya itu ? Kalau ini dibiarkan, masyarakat akan terkontaminasi dengan perilaku-perilaku dan kebiasaan-kebiasaan buruk,” ungkapnya.

Pak Rusli melaporkan hal ini sebagai pembelajaran dan evaluasi diri agar kemajuan teknologi dan kemajuan daerah haruslah diikuti oleh kemajuan cara berpikir dan kecerdasan dalam menjemput kemajuan bukan gagap dan mundur dalam berpikir. Musuh kita saat ini adalah fitnah dan hoax, jadi masyarakat dihimbau agar lebih berhati-hati,” lanjutnya Noval.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT