MataKita.co, Enrekang – Setelah mengunjungi Putera Jaya (pusat pemerintahan Malaysia), minggu , 17 november pukul -+7:50 waktu Thailand, rombongan mahasiswa STKIP Muhammadiyah Enrekang yang mengikuti KKN & PPL Terpadu yang diikuti oleh kurang lebih 50an peserta dari kurang lebih 19 Perguruan Tinggi Islam se-Indonesia. Mahasiswa yang berangkat dari STKIP MUHAMMADIYAH ENREKANG ada 9 orang, 8 orang mahasiswa jurusan pendidikan bahasa inggris dan 1 orang pendidikan guru sekolah dasar.
Dalam kesempatan tersebut Nafsur salah Satu Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Enrekang menceritakan sedikit pengalamannya selama mengikiti Kegiatan KKN & PLP Terpadu yang dilaksanakan di Thailand dirinyapun menceritakan bahwa setelah melewati pos perbatasan dan memasuki Thailand, Perjalanan berlanjut hingga pukul 09;20 memasuki Pattani. Setelah melalui seremonial acara penyambutan, peserta KKN di jemput oleh masing-masing penanggung jawab sekolah dan di bawa ke daerah pengabdian masing-masing, yaitu disekolah yang berbasis agama atau pondok pesantren.
“tantangan mulai terasa setelah mahasiswa STKIP Muhammadiyah Enrekang terpisah jarak hingga ratusan kilometer, sebagai contoh jarak antara Napsur parman DKK di krabi dengan mutmainnah mumuddin Mdyah di narathiwat kurang lebih 450KM.” Ungkapnya.
Lebih lanjut dirinyapun menceritakan bahwa Kondisi sosial di daerah Thailand Selatan memang berbeda dengan daerah lain. Jika didaerah lain banyak kuil-kuil buda, semua Bahasa dan tulisan menggunakan Bahasa Thai, maka di Thailand selatan terdapat banyak tulisan bahasa melayu (arab Melayu) dan berbagai corak islam seperti masjid, pondok pesantren dan lainnya.
” Selain itu, perbedaan yang mencolok dari daerah Thailand selatan adalah begitu banyaknya pos penjagaan militer yang terdapat hampir disetiap jalan dan kawasan umum.” Tambahnya.
Disini anda tidak akan merasa asing dengan tentengan-tentengan senjata ditangan para petugas hingga operasi berat militer baik di gerbang kuil, di pinggir ataupun persimpangan jalan.
“Setelah beberapa hari terputus komunikasi akhirnya berangsur dapat dilakukan melalui Medsos (media sosial). Aktivitas keseharian peserta KKN/PPL sangat beragam, dari mengajar Bahasa inggris, bahasa arab, bahasa melayu, bahasa Indonesia dll, dari tingkat taman kanak-kanak hingga SMA sederajat. Tak hanya dalam bidang akademik, Peserta juga melakukan berbagai kegiatan non akademik baik dilingkungan sekolah ataupun dengan masyarakat sekitar.” Sambungnya.
Dirinyapun menuturkan bahwa mahasiswa pun terpisah jauh dari Keluarga, namun tetap berusaha memberikan yang terbaik buat masyarakat dan para pelajar di daerah Thailand Selatan.
“Menurutnya KKN di Arrayyan Pittaya nusorn school (SMP/SMA) kesempatan untuk KKN & PPL terpadu ini sungguh pengalaman yang sangat indah, mahal, dan sangat sayang untuk dilewatkan.” Tukasnya.
(Bang El)