Beranda Berdikari Kolaborasi Baznas Enrekang dan RSUD Massenrempulu Bantu Warga yang Mengalami Gizi Buruk

Kolaborasi Baznas Enrekang dan RSUD Massenrempulu Bantu Warga yang Mengalami Gizi Buruk

0

MataKita.co, Enrekang – Bayi asal Desa Bontongan, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Ashabul Kahfi mengalami gejala gizi buruk. Ia hanya memiliki bobot 4,3 Kilogram (Kg) padahal usianya sudah tujuh bulan. Anak ketiga dari pasangan Taslim dan Hasmawati ini sudah lama mengalami gizi buruk dan sudah keluar masuk rumah sakit. Keluarga dari Ashabul Kahfi memang berasal dari keluarga kurang mampu. Ayahnya, Taslim hanyalah seorang petani serabutan.

Ia hanya mengandalkan pertanian salak saja dan itu pun harga jual dari salak saat ini tak seperti dulu lagi.
Terlebih istrinya juga menurut dokter telah mengidap gondok beracu dan tidak normal pencernaannya serta susah BAB.
Sehingga untuk kehidupan sehari-harinya saja sangat susah, bagaimana untuk melengkapi asupan gizi dan pengobatan anaknya.

Mendapat informasi tersebut Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Enrekang bersama RSU Massenrempulu bergerak cepat.

Komisioner Baznas Enrekang, Baharuddin, mengatakan pihaknya telah memberikan bantuan sementara senilai Rp 1 juta.
“Itu hanya sesuai kebutuhan saja karena minta rincian kebutuhan biaya, tidak di bawa, kami berlakukan dana insidentil saja. Jika dibutuhkan nanti dibantu lagi.” Ungkapnya.

Bahar menjelaskan, cerita keluarganya sangat memprihatinkan, Ashabul Kahfi adalah anak ketiganya. Anak pertama dan keduanya sudah meninggal dunia.

Sementara Ashabul Kahfi ini sudah masuk dari rumah sakit ke rumah sakit, baru seminggu dari Rumah Sakit Lakipadada Toraja dan dirujuk ke RSU Massenrempulu Enrekang.

“Sekali lagi Baznas Enrekang sangat respon dan akan terus memantau perkembangannya,” ujarnya.

Kabid Pelayanan RSU Massenrempulu, Sri Siswaty Zaenal, mengatakan pihaknya sudah memberikan pelayanan sesuai SOP yang berlaku.

“Apalagi, ini gejala gizi buruk tentu kami sangat respon dan layani dengan baik,” tutur Sri.

Ia menjelaskan, gizi buruk penyebabnya multifaktor dan biasanya ada penyakit penyerta.

“Kasus yang ini adalah gizi buruk dan bronchopneumenia. Di keluarga bayi tersebut si Bapak merokok, saya sarankan berhenti merokok,” pungkasnya.

(Bang El)

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT