Beranda Mimbar Ide Merindukan Karya dan Perubahan

Merindukan Karya dan Perubahan

0

Oleh : Sandi Lubis*

Merindukan mungkin adalah kalimat yang mengsiratkan sebuah keadaan Berpisah, Perpisahan yang cukup lama sehingga ada kesenjangan antara gagasan dan karya. Perubahan adalah suatu yang niscaya, namun perlu hal yang berbeda dari biasanya. apa ukurannya ? apa indikatornya ?

Sobirin (2005:2) menyatakan ada dua faktor yang mendorong terjadinya perubahan, yaitu faktor ekstern seperti perubahan teknologi dan semakin terintegrasinya ekonomi serta faktor intern organisasi yang mencakup dua hal pokok yaitu (1) perubahan perangkat keras organisasi (hard system tools) atau yang biasa disebut dengan perubahan struktural, yang meliputi perubahan strategi, stuktur organisasi dan sistem serta (2) Perubahan perangkat lunak organisasi (soft system tools) atau perubahan kultural yang meliputi perubahan perilaku manusia dalam organisasi, kebijakan sumber daya manusia dan budaya organisasi.

Melihat yang tersampaikan oleh sobirin, kader ikatan mahasiswa muhammadiyah Sulawesi selatan selalu punya gagasan untuk menjawab semua kriteria dan indikator ideal disetiap pengantian kepemimpinan, moment musyawarah daerah yang ke XI di kabupaten bantaeng 13-16 maret 2020 tidak hanya menuntut pergantian estafet kepemimpinan, namun juga menuntut pertangung jawaban kolektif pimpinan kepada rakyat ikatan dan pertanggung jawaban transenden kepada tuhan yang maha kuasa. Idealnya organisasi yang besar , kita sangat pantas untuk mendapatkan tempat yang diperhitungkan dipentas pergerakan , tentunya dengan karya nyata dan perubahan. Namun Sudahkah kita bertanya bahwa bagaimana peran dan konstibusi kita sampai saat ini ?

Mengangkat tema Karya Nyata Ikatan ; Gerakan Pencerahan Untuk Sulawesi selatan adalah refleksi tuntutan kader dan kerinduan kita akan kontribusi nyata ikatan untuk ummat dan daerah Sulawesi selatan khususnya. Kerinduan yang harus terbayar dengan karya dan perubahan. Perubahan menuntut hal yang berbeda , dibutuhkan gagasan yang konstuktif dan tentu, kesemua itu akan hanya menjadi penyedap rasa yang menghipnotis lidah , namun takkan membawa faedah Tampa ada aksi yang nyata, perubahan dan karya itu tak bisa hadir untuk menjadi obat penawar rindu ketika gagasan hanya satu warna. Perlu banyak pikiran untuk mencapainya.

Melalui moment musyda yang ke XI di kabupaten bantaeng, mari kita sama sama berikhitar untuk membawa perubahan dengan karya nyata bukan dengan kata-kata. 21 cabang yang harus diakomodir semua gagasan dan pikirannya, Kontestasi Personal terkadang membuat kita lupa bahwa kita punya banyak pikiran untuk bisa berbuat banyak, tidak ada alasan untuk tidak Terlibat dan mengutus kader terbaik untuk berjuang bersama, menjawab kerinduan akan karya dan perubahan. Salam dariku, Pikiran Yang Merdeka.

*) Penulis adalah pengurus DPD IMM Sulsel

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT