Matakita.co, Makassar – Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi memperingati Hari Pahlawan Nasional di pertigaan jalan Andi Pangeran Pettarani – Sultan Alauddin, Kota Makassar, Selasa (10/11/2020) lalu.
Aksi tersebut dilakukan untuk merespon sejumlah persoalan yang terjadi.
“Mengecam terhadap presiden prancis yang membela penghina Nabi Muhammad SAW yang membuat karikatur nabi, kedua menolak pemberlakuan uu no 11 thn 200 (omnibus cipta kerja) serta meminta DPRD Sulsel untuk membuka dialog dengan melibatkan seluruh kalangan civitas akademika Makassar,” kaya Koordinator Lapangan, Akbar mengatakan,
Lanjut Akbar, yang juga Ketua Komisariat Universitas Negeri Makassar (UNM) tersebut, pihaknya menolak pemerintah mendirikan bangunan di pulau Komodo dan meminta Polrestabes Makassar mengelar Pra Peradilan atas dugaan salah tangkap oleh salah satu mahasiswa UNM Ijul.
“Ketiga menolak keras pembangunan proyek jurassic part yang akan mengusur habitat asli satwa di pulau komodo NTT dan akan mengancam mata pencaharian tetap warga lokal karena adanya monopoli modal, ke empat meminta pihak polrestabes agar melakukan pra peradilan atas dugaan salah tangkap terhadap kawan Ijul dan mahasiswa UNM lainnya pada saat peristiwa bentrokan demo 22 oktober yang lalu yang di depan kampus UNM Gunung Sari,” tegasnya.
Dalam aksi damai tersebut, mahasiswa melakukan penyalaan lilin, orasi hingga mengikat orang mengenakan topeng mirip Presiden Prancis Emmanuel Macron.