Istana Bergoyang Apakah? Political Power it Same 1=1
Oleh: Andi Mappiare
Matakita.co, Makassar – Politik adalah cara untuk berkuasa. Berkuasa untuk menguasai fikiran, emosi,sikap dan hati. Dalam “Buku pintar politikus Dunia” salah satu tokoh yang diceritakan dalam buku itu bercerita tentang seorang anak muda yang memiliki cita-cita yang ingin lepas dari penjajahan. Sehingga disetiap langkah dimasa mudanya segalanya dibarengi dengan perlawanan.
Dia sosok pemimpin pemberontak yang melawan ketidak adilan sebut saja Baco(samaran). Si baco ini sibuk melakukan pemberontakan dimana-mana, memimpin pasukan dengan gigih. Kemengan-kemenangan didapatnya dengan sempurna. Dibalik kegigihannya dia dikenal sebagai tokoh yang pandai bersilat lidah. Sosok yang memiliki wawasan yang luas dan memiliki keberanian yang tinggi.
Disamping kegigihannya dan sikap yang keras, dia juga memiliki sifat yang ramah, dibuktikan ketika dia memimpin pasukan pemberontak warga yang tak terlibat dalam pemberontak itu memiliki simpatik yang tinggi, saat sih baco menaklukkan sebuah desa warga menyambutnya dengan bagaikan pahlawan. Salah satu kunci keberhasilannya dalam mengambil hati warga dan para pejuang adalah karna dia seorang public speaker yang handal.
Bahkan setiap berpidato dihadapan pendukungnya begitu mampu menyihir para pendengarnya sampai titik kekaguman. Sampai pada kemenangan yang mampu membawanya menjadi pemimpin di Negara tersebut. Singkat cerita untuk menaklukkan kekuasaan yang ada didalam lingkup istana, sih baco mendekatkan dirinya ke raja dan melakukan eksplorasi kekuasaan sehingga mampu merebut tahta kepresidenan. Namun diperjalanan dia menjalankan kekuasaannya dia harus tutup usia dengan kebengisan dan keserakahannya yang dictator. Sih baco harus mati tergantung sebagai dictator bukan sebagai seorang pahlawan.
23 desember 2020 presiden melantik menteri baru. Resaffle jilid 1 diperiode ke-2. Muncul wajah baru dan kekuatan politik baru. Jika selama ini kekuatan politik Ring 1 dikuasai oleh petahana. Maka resaffle ini memberikan keseimbangan kekuatan politik di istana. Netisen sempat berargumen mengenai seorang menteri kesehatan dimana bukan berasal dari dokter tapi berasal dari seorang ahli tehnologi nuklir. Yang unik disini, netisen beranggapan bahwa corona ini akan dibalut menjadi nuklir sehingga corona bisa jadi bahan pertahanan Negara. Sungguh lucu.
Merambak kementeri agama, seorang jenderal purnawirawan Bintang 4 yang digantikan oleh seorang kepala organisasi pemuda islam, sebut saja banser yang berlatar belakang dari ortom NU. Netisan berkata bahwa bahasa kadrun, radikal, islam garis keras, yang akan melayang di 4 tahun kedepan yang mewarnai kehidupan keberagaman dinegeri ini. Salah satu yang unik adalah petarung abadi 2019 lalu, kini menjadi happy ending. Mereka menjadi satu kekuatan didalam kekuatan istana. Netisen beranggapan bahwa ini adalah cara untuk menaklukkan kekuasaan. Ketika lawan tak mampu ditaklukkan maka bergabung dengan lawan adalah cara untuk mengalahkannya.
Saya sebagai penulis beranggapan bahwa rekonsiliasi yang terjadi sebelumnya memiliki makna akan hari ini. Sebab kekuatan politik yang ada didalam istana harus menjadi sebuah pertaruhan bagi pihak pengaju rekonsiliasi. Seperti apa itu, kita memandang bahwa masuknya 08 dilingkaran istana memberikan dampak besar kekuatan politik istana, sebab para penyokong di Ring 1 istana mengalami ketegangan dan was-was. Melihat sosok 08 begitu sangat memberikan ancaman besar. Bagi saya cukong dkk melihat keseimbangan politik diistana mereka akan menjalankan misi belah bamboo. Kita melihat hadirnya petarung di 2019 kini menjadi satu tahta dalam istana. Satunya menjadi benteng Negara, satunya menjadi penggerak ekonomi dan kerakyatan. Ada value affairs yang terselubung dalam rekonsiliasi. Namun kita melihat sejauh mana hasil dari rekonsiliasi ini bisa berjalan.
Apakah merujuk pada pembersihan Politik kotor dalam istana atau membuat fikiran para buzzer dan para cebong kehilangan akal. Sebab ketika 2024 kekuatan politik yang sama dimana pendukung kampret maju maka buzzer dan cebong tidak memiliki lagi ocehan-ocehan dan fitnah mengenai kekuasaan otoriter yang dicapkan kepada PAS (capres 2019). Maka hari ini bukan hanya cukong dkk serta para buzzerRp dan cebong yang akan terjungkal tapi kekuatan politik istana(petahana) juga akan terjungkal di 2024.
Sebelum kita masuk ke 2024 kita memandang politik yang terjadi setelah pelantikan menteri baru. Ancaman dan gorengan media akan merujuk pada issu radikal yang akan menjadi trending. Kasus korupsi Bansos, kasus 6 nyawa FPI dan keterlibatan para elit istana kini mengalami goyangan dilautan tenang. Mengapa demikian, sebab di pertaruhan kekuatan dilingkaran istana berdampak pada suasana yang terjadi diranah yang lain. Mungkin saja misi rekonsiliasi merujuk pada pembenaran politik dan merujuk pada pembersihan di istana. Akankah istana bergoyang?…. bagi saya sebagai penulis, istana akan bergoyang di 2021 dengan dibarengi sedikit gap yang mewarnai tensi political power di Republik Ini.
“Kekuasaan yang buruk tak bisa dicegah ketika dia berkuasa, akan tetapi bisa dinetralisir dengan hadir didalam kekuasaan itu dan menebarkan kebaikan melalui misi yang mulia. Kekerasan tidak akan menghasilkan kedamaian tapi kekerasan yang terlanjur bisa diselesaikan dengan Hati bukan dengki. Kekuasaan buruk yang tertata rapi akan kuat, maka kebenaran yang tertata rapi akan meruntuhkan kekuasaan buruk walaupun rapi.” Bertanda City Hunter (anonym)
Nama : Andi Mappiare
Pekerjaan/Organisasi : Mahasiswa Administrasi Negara
Instansi : Universitas Muhammadiyah Makassar