Beranda Berita Sekda Dan Dinsos Kabgor Diduga Turut Intervensi E-Warung BPNT

Sekda Dan Dinsos Kabgor Diduga Turut Intervensi E-Warung BPNT

0

Matakita.co (Kabgor) – Beberapa Pengelola Eletronik warung (E-warung) se-Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo (Kabgor), diduga dipaksa oleh suplayer Cv. Rahmat Jaya untuk melakukan tanda tangan bukti kerja sama terkait Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada, Rabu (3/02/2021).

Beberapa pengelola E-warung mengungkapkan, mereka sebagai E-warung dipaksa tanda tangan kerja sama dalam surat pernyataan bahwa selama ada program BPNT harus disuplai oleh Cv. Rahmat Jaya, sedangkan dalam kegiatan suplai terdapat beberapa item bahan pokok berkualitas buruk.

Kepada Awak Media, pemilik E-warung perdana di Kecamatan Pulubala menyampaikan, telah dilakukan pemaksaan oleh suplayer menanda tangani MOU.

Torang E-warung di kecamatan Pulubala seperti dipaksa oleh ibu Nita Dali, karena saya ba bilang so ba ambe deng ba tanda tangan di tempat lain, bagamana pa ti ibu Nita mahal depe barang.

(Kami E-warung di Kecamatan Pulubala seolah dipaksa oleh Ibu Nita Dali, karena saya sudah menyampaikan telah mengambil dan menandatangani ditempat lain, karena barangnya Ibu Nita mahal)” Ucap pemilik E-warung Perdana Desa Malalahu.

Pengelola E-Warung tersebut juga menjelaskan,bila tidak sampai menjalin kerja sama, maka dirinya akan berurusan dengan Dinas terkait.

Dia bilang kalau sampai tidak ba ambe  dia molapor di Dinas dengan sama ibu sekda.

(Katanya kalau tidak mau mengambil akan dilaporkan ke Dinas dan Ibu Sekda),” Jelasnya

Ditempat berbeda, pemilik E-warung Ramdan juga menuturkan hal senada, dimana pihaknya seperti dipaksa oleh Cv. Rahmat Jaya untuk selalu bermitra.

Waktu hari minggu baru baru saya kaget, pas pulang dari pasar ternyata ti ibu Nita so duduk di muka rumah, pas saya tanya mo baapa dia bilang mo antar barang, abis itu saya bilang saya belum siap, tapi ti ibu ba paksa dengan dalil biar belum ada saldo ambe kasana dulu.

(Hari minggu kemarin saya kaget ibu Nita sudah duduk di depan Rumah, saat saya tanya ada keperluan apa, katanya mau mengantar barang, saya sampaikan saya belum siap, tapi Ibu tetap memaksa dengan dalil ambil saja walau belum ada saldo,” Tutur Ramdan.

Terlepas dari hal itu pemilik E-warung Ramdan yang terletak di Desa Bakti tersebut menambahkan, bahwa pada saat penyuplaian barang pihaknya menjumpai ada bahan pokok dalam keadaan rusak.

Jadi saya langsung jawab kalau bagitu nanti hari selasa saja eh tau tau kamari dia so antar beras deng telur riki itu pas bagitu sampe telur depe tiga hari kasana so ada yang busuk.

(Jadi saya langsung jawab, kalau begitu nanti hari selasa saja, tiba-tiba beras dan telur telah diantar, 3 hari kemudian ada telur yang busuk),” Jelasnya.

Sementara itu, Suplayer Nita Dali membenarkan bahwa Cv. Rahmat Jaya miliknya tidak lagi sebagai suplayer melainkan hanya pemasok dengan adanya dorongan dari pihak dinas terkait.

Torang hanya pemasok ke E-warung, kemarin ada rekomendasi dari dinas sosial. Untuk sekarang kitorang hanya disuruh datangi E-warung oleh dinas kerja sama dengan E-warung, waktu itu saya ketemu dengan pak Kim baru dia bilang datangi saja E-warung bekeng perjanjian Mou begitu juga harga, bahkan ti ibu sekda suruh prioritaskan yang lokal.

(Kami hanya Pemasok ke E-Warung, kemarin ada rekomendasi dari Dinas Sosial. Untuk saat ini, oleh Dinas kami hanya disuruh datangi E-Warung untuk Kerja sama. Saat itu saya ketemu dengan Pak Kim, beliau sampaikan datangi saja E-Warung untuk buat perjanjian dan harga, bahkan ibu Sekda menyuruh untuk prioritaskan Lokal, Tandas Nita Dali.

Berdasarkan Pantauan Butota.id, Rahmat Jaya lebih banyak menyuplai bahan pokok berupa sembako yang di pasok dari luar Gorontalo.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT