MataKita.co, Makassar – Forum Ummat Islam Bersatu (FUIB) Sulawesi Selatan kolaborasi Kodam XIV / Hasanuddin menggelar Dialog dan Nonton Bareng G30SPKI bertajuk Jangan Lupakan Sejarah Kekejaman Komunis, di Mesjid Nurul Istiqamah BTP, Kamis (30/9/2021).
Kegiatan dihadiri pembicara Letkol Basri (mewakili Aster Kodam XIV Hasanuddin), Arkam Azikin (Analis Sosial Politik), Askari (Sekretaris Kesbangpol Sulsel), dan Muchtar (Ketua FUIB Sulsel).
Ketua FUIB Sulsel, Muchtar, menjelaskan orientasi kegiatan yang bertujuan membangkitkan semangat kebangsaan dan berharap agar 4 pilar kebangsaan dapat tersosialisasi lebih massif. Hal ini juga disambut baik oleh perwakilan Aster Kodam XIV/Hasanuddin, Letkol Basri.
Adapun terkait bahaya laten komunis dan gerakannya yang dinilai pasang surut, Arkam Azikin menyeru pada semua elemen bangsa untuk solid. Ia juga menegaskan bahwa PKI bukan hanya musuh umat islam, tapi musuh semua umat beragama.
“Bahaya lah. Skenario PKI itu mengganti ideologi, membubarkan negara, membunuh presiden dan ulama-ulama atau tokoh agama yang dianggap vokal. Kalau seluruh umat beragama tidak konsolidasi, Awwah, istilahnya kalau tidak mu bunuh, na bunuh duluanko. Harusnya kita solid,” tegasnya.
Analis sosial politik ini juga menyayangkan tidak adanya ketua Parpol yang membicarakan PKI. Menurutnya, semua elemen perlu diperingatkan secara massif akan sejarah kelam tersebut untuk menghindari tragedi berulang.
“Jangan hanya di 30 September kita bicara PKI. Harusnya 1-2 bulan kita datangi semua kantor pemerintah itu. Peringati. Diskusikan. Karena bahaya ini,” himbaunya.
Senada dengan Arkam, Askari menerangkan langkah edukasi Kesbangpol yang harus terintegrasi. “Pembinaan ideogi, spiritual, dan wawasaan kebangsaan tidak boleh jalan sndiri. Harus libatkan semua stakeholder,” pungkasnya. (MM)
