Beranda Berita Tindak Lanjut Tuntutan Massa Aksi, DPRD Kota Gorontalo Pecahkan Masalah Di RDP...

Tindak Lanjut Tuntutan Massa Aksi, DPRD Kota Gorontalo Pecahkan Masalah Di RDP dengan Aliansi Mahasiswa bersama unsur terkait

0

Matakita.co, Gorontalo – Gelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) kelanjutan dari aksi unjuk rasa damai dari aliansi Mahasiswa dan Masyarakat peduli pendidikan Gorontalo di DPRD Kota Gorontalo terkait mandeknya pekerjaan Renovasi sekolah SD dan TK di wilayah Kota Gorontalo. Selasa (05/10/2021).

Rapat masalah mandeknya pembangunan sekolah yang ada di Kota Gorontalo di hadiri oleh sejumlah masa aksi yang di nahkodai oleh Agung Datau, Kontraktor bersama anggota DPRD Kota Gorontalo yang di pimpin oleh Irwan Hunawa.

Sebelumnya Irwan Hunawa telah membahas pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut menggunakan dana DAK (Dana Alokasi Khusus) dan pekerjaan ada batas waktunya.

Dirinya menjelaskan bahwa setelah lelang pekerjaan akan di mulai tetapi terhambat oleh distributor yang tidak mau hanya menggunakan/membeli bahan bangunannya tetapi sekalian dengan pekerjaanya (1 paket), dalam hal ini pekerjaan rangka baja, dari pihak kontraktor tidak setuju dengan hal itu karena akan rugi biaya (biaya beli barang dan biaya pasang).

Atas kasus ini maka dirinya mengatakan terlambat dalam proses belajar karena k
Covid dan juga karena pekerjaan sekolah yang tertunda.

Menurutnya persoalan ini bukan masaalah langsung Dinas Pendidikan dan kontraktor, ini berawal dari pihak Cv. Tulus Mulia karena dalam pekerjaan proyek ini menggunakan pekerja lokal dan bahan bahanya tidak di jual di toko yang ada di Gorontalo.

“Munculnya surat permintaan perubahan merek dengan pekerjaan yang sama, saya mengundang kerja sama dengan pihak lain untuk cari jalan keluar tapi pihak Cv. Tulus Mulia dan Cv. Giga Stiil tidak sependapat.” ungkapnya.

Didapan masa Aksi yang ikut rapat dirinya mengatakan sangat paham dengan kemauan kontraktor yang apabila di paksakan pekerjaan ini mereka akan ada selisih cukup besar serta dapat membatalkan pembicaraan dengan tukang lokal yang sudah terlanjur dikontrak, apalagi tanggal 15 Oktober masuk pencairan dana ke 2.

“Intinya proyek ini harus berjalan dan apabila ada pihak-pihak yang tidak sependapat terutama kontraktor maka mau tidak mau harus ganti dan cari kontraktor yang lain, yang penting proses Rehabilitasi sekolah ini berjalan sampai tuntas agar anak-anak didik kita dapat bersekolah lagi seperti semula.” Imbuhnya.

Mendengar pernyataan Irwan Hunawa, Agung Datau selaku Korlap mengatakan dalam urusan proyek dirinya sebagai mahasiswa sudah mendengar apa yang menjadi kendala, tetapi dirinya bersama masa aksi menuntut untuk pihak pihak terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan, Kontraktor, Cv. Giga Still, Cv. Tulus mulia dan DPRD Kota Gorontalo untuk mencari solusi agar pekerjaan sekolah cepat terselesaikan.

Mendengar ungkapan dari mahasiswa itu pihak DPRD Kota Gorontalo memberikan kemudahan kepada seluruh pelaksanaan proyek sesuai ketentuan yang berlaku. Sistim pemasaran di Cv. Giga Still agar ada kebijakan dari menejemen terhadap hal-hal tertentu, seperti bisa menggunakan pekerja lokal.

DPRD masih menunggu pemberitahuan dari meneger Cv. Giga Still terkait hal ini dalam tempo 2 hari.

Di tempat yang sama, saat di temui usai mengikuti rapat dengar pendapat, Mohamad Vini Sidiki atau biasa disapa, Imi Sidiki mewakili CV. Tulus Mulia menjelaskan dalam dokumen lelang memang tercantum merk suatu produk akan tetapi tidak mengikat dengan pemasangan sehingga dirinya selaku rekanan meminta kepada pihak distributor untuk legowo dalam hal ini, agar supaya dapat mewujudkan pemberdayaan tukang lokal yang bisa meningkatkan daya beli warga masyarakat Kota Gorontalo di situasi pandemi covid 19 sebagai bentuk mensukseskan program pemerintah pemulihan ekonomi nasional.

Dirinya berharap pihak DPRD Kota Gorontalo dalam hal ini komisi c, dapat memberikan rekomendasi atau putusan yang bijak dan tidak menyepelehkan salah satu pihak.

“Saya berharap Solusi pertama yang berkembang dirapat tadi yakni mempekerjakan tukang lokal nanti pihak distributor mengirim tim teknis 1 orang agar saling koordiasi dilapangan, kami hanya meminta tenaga lokal bisa di libatkan dalam pembangunan itu juga” Harapnya sembari meninggalkan lokasi.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT