MataKita.co, Makassar – Pimpinan Komisariat (Pikom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar Webinar Nasional Dokter Persyarikatan Muhammadiyah Islami (DOPAMIN) dengan tema “Merawat Bangsa, Memupuk Peradaban”, Sabtu (6/11/2021) melalui Zoom Meeting.
Kegiatan ini bertujuan mempersiapkan Dokter Muhammadiyah yang berakhlakul kharimah berlandaskan SKKDM (Standar Kompetensi dan Karakter Dokter Muhammadiyah) dan berkompeten sesuai SKDI (Standar Kompetensi Dokter Indonesia) dalam menghadapi Era Disrupsi. Webinar dihadiri ratusan peserta dari berbagai kampus se-Indonesia, utamanya Unismuh.
Dekan FKIK Unismuh Makassar, Suryani As’ad menjelaskan dalam sambutannya bahwa tema yang diangkat memiliki makna dokter sebagai insan cendekia memiliki tugas mulia yakni berperan atas hak manusia khususnya kesehatan.
“Penting untuk tetap berkontribusi menghadirkan solusi agar peran kita sebagai dokter muhammadiyah tetap eksis dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan. Semua hal ini di internalisasikan dengan langkah-langkah konkret yang dapat memberi kontribusi positif untuk pendidikan kedokteran Muhammadiyah,” ujarnya.
Di samping itu, E. M. Sutrisna selaku Ketua APKKM pentingnya penguatan karakter kader melalui Webinar yang dilaksanakan.
“Adanya Standar Kompetensi dan Karakter Muhammadiyah (SKKDM) menjadi bagian dari kurikulum pendidikan yang bertujuan menghasilkan kader berkamjuan dengan menjadi pembelajar, pengamal sholeh dan pejuang yang tertuang dalam 9 tahun golden habbits Muhammadiyah. Hal ini tentu dikombinasikan dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) agar menjadi lulusan yang professional dan kompeten,” jelasnya.
Terakhir, Ketua Umum Pikom IMM FK Unismuh, Muh Wahyu Ahmad Habibi berpesan agar wadah yang disediakan bisa dimanfaatkan bersama dan berkontribusi bagi kemanusiaan.
“Muhammadiyah sejak dulu telah berkontribusi banyak bagi kemanusiaan, oleh karena itu diharapkan ada wadah perkumpulan kader-kader Muhammadiyah khususnya dalam bidang kesehatan dan kedokteran agar ikatan ini digunakan untuk bersama-sama berkontribusi bagi kemanusiaan dengan menyatukan gagasan-gagasan,” pungkasnya. (*/MM)