Matakita.co, Gorontalo – BKKBN Provinsi Gorontalo menggelar Workshop pencegahan Stunting dari hulu dan implementasi aplikasi elsimil tingkat kota Gorontalo.
kegiatan tersebut sudah mematuhi protokol kesehatan di hadiri oleh OPD KB dan Anak-anak GenRe yang gelar di Maqna Hotel Kota Gorontalo, Senin (14/02/2022).

Pertemuan pagi ini merupakan pertemuan sangat penting untuk membahas program percepatan menekan angka Stunting di wilayah Provinsi Gorontalo.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo dalam sambutanya mengatakan program yang akan di sampaikan ini butuh pemahaman dan keaktifan peserta dalam mengikutinya.
“kami memanfaatkan dinas yang akan memberikan arahan kepada kita, tentang mengantisipasi naiknya angka Stunting.,” Ucap Dra. Hartati Suleman, M.Pd
pada tahun 2019 angka Stunting di provinsi Gorontalo masih mencapai 34,89%, namun dengan capaian di tahun 2021 untuk provinsi Gorontalo termasuk di bawah karena masuk 29% secara nasional meski hanya turun 5%.
Hartati mengatakan tugas ini merukan hal penting dalam menekan angka Stunting dalam persiapan melakukan perkawinan dengan melakukan sosialisasi seperti ini.
Usia pasangan yang ingin melakukan pernikahan harus di persiapkan secara matang, apabila telah resmi menjadi pasangan usia subur, tentu akan menciptakan keluarga yang harmoni.
Kapala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo mengatakan usia ideal wajib nikah, untuk wanita berumur 21 tahun, dan untuk laki-laki berumur 25 tahun. dengan adanya umur ideal ini di tinjau dari kesehatan dan pendidikan.
“kalau di bawah umur ideal, yang penting senang dulu. ini fatal kalau di wilayah kita,” Ujar Hartati
Dirinya menegaskan pola makan di atur selama 9 bulan, apabila hal itu tidak di lakukan, maka bayi yang di kandung seorang ibu bisa jadi pertumbuhannya tidak teratur degan baik namun sebaliknya jika di atur pola makan seorang ibu maka kesehatan seorang anak tentu sangat baik.
“hal tersebut sering terjadi ketika pasangan nikah di bawah umur. hal tersebut membuat resiko stanting tinggi,” tutupnya.
Sub Koordinator Seksi kepenghuluan dan keluarga Sakinah bidang bimbingan masyarakat Islam kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo H. Rizan Adam, S.Pd, M.Hi,. sebagai pemateri mengatakan pengawasan orang tua lah lebih di butuhkan.
Rizan Adam menuturkan stanting di Provinsi Gorontalo cukup rendah, namun angka perceraiannya cukup tinggi. “kita dalam Islam, secara umum bagaimana mencegahnya. untuk pencegahan stanting ini bisa di katakan hal sunah,” Ujarnya
Duta genre di mintai agar bisa menjadi cermin para generasi muda, banyak-banyak mengsosialisasikan program pentin ini.