Beranda Berita BKKBN Provinsi Gorontalo Bersama Mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo Beri Sosialisasi Bahaya...

BKKBN Provinsi Gorontalo Bersama Mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo Beri Sosialisasi Bahaya Stunting Kepada Masyarakat Desa Tanggilingo

0

Matakita.co, Gorontalo – Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan tumbuh kembang anak sejak dini, Duta Genre melalui kegiatan sosialisasi tentang pencegahan dan penanganan stunting yang bekerja sama dengan pemerintah Desa Tanggilingo, Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

Kegiatan yang dihadiri unsur aparatur pemerintahan desa, kelembagaan desa, Mahasiswa IAIN, dan perwakilan masyarakat yang diharapkan dapat disampaikan kepada masyarakat luas agar para orang tua yang memiliki Balita untuk lebih dapat memberikan asupan gizi yang cukup dalam memenuhi kebutuhan gizi anak.

Kondisi stunting yang sekarang sedang menjadi issue nasional dan menjadi pusat perhatian semua pihak baik dari pemerintah pusat, daerah sampai ke desa, agar dapat ditekan seminimal mungkin sehingga terwujud sumber daya manusia yang sehat dan unggul.

Kepala desa yang di wakili oleh Sekdes selaku pemangku kebijakan skala desa menuturkan “Kami bersama-sama pihak terkait, puskesmas dan dinas, berusaha sekuat tenaga untuk dapat mensosialisasikan kepada masyarakat agar dapat lebih memberikan perhatian dan gizi kepada anak dan coba menerapkan pola hidup bersih dan sehat demi mewujudkan SDM yang berkualitas.” pungkas Wisnu mewakili Kepala Desa Tanggilingo. Jumat (04/03/2022)

Di tempat yang sama Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo Dra. Hartati Suleman saat di temui awak media, dirinya menjelaskan stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan.

Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan.

Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun

“hari ini saya memberikan sosialisasi 1000 hari pertama kehidupan yang di wujudkan dengan kegiatan KKS yang dari IAIN. penanganan Stunting itu bukan nanti hanya sekarang. penanganan itu harus di awali dari hulu mencegah nikah usia dini, dan menjaga kesehatan reproduksi bagi seorang calon ibu,” Ucapnya

Hartati di hadapan awak media menuturkan bahwa mahasiswa KKN sebelum penarikan membuat namanya program dapur sehat dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan bahayanya stunting.

“kami melakukan ini sesuai data yang ada dimana angka Pernikahan dini dan stunting di Desa beberapa desa di Kabupaten Bone Bolango masih saja terjadi,” Tutupnya

#AK23

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT