Beranda Berita Cegah Stunting Dari Hulu, BKKBN Menggelar Rapat Kerja Daerah Program Bangga Kencana

Cegah Stunting Dari Hulu, BKKBN Menggelar Rapat Kerja Daerah Program Bangga Kencana

0

Matakita.co, Gorontalo – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo menggelar Rapat Kerja Daerah Program pembangunan keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana Bangga Kencana Tahun 2022.

Kegiatan yang di hadiri oleh 50 peserta di antaranya OPD KB, TNI-Polri dan Organisasi Profesi, tersebut sudah mengikuti protokol kesehatan.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) diawal
tahun 2021 mendapat mandat dari Bapak Presiden untuk bersama-sama
dengan Kementerian/Lembaga terkait melakukan upaya percepatan

Stunting yang merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar, menjadi ancaman utama terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak yang gagal tumbuh ini, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang tentunya akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, serta produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif. Bahkan masalah Stunting ini signifikan mempengaruhi Pendapatan Domestik Bruto atau PDB Sekitar 2%-3% hilang pertahun akibat Stunting. Dengan jumlah PDB Indonesia tahun 2020 sekitar Rp. 15 Ribu Triliun maka potensi kerugian akibat Stunting akan mencapai Rp. 450 Triliun.

Upaya mengurangi angka Stunting dilakukan secara timbal balik melalui hubungan secara vertikal maupun horizontal, yaitu melalui pemerintah maupun tanggung jawab bersama antar masyarakat. Derajat penurunan angka Stunting dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya: lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Untuk memenuhi seluruh faktor tersebut diperlukan pelayanan kesehatan yang menyeluruh, lingkungan yang sehat baik lingkungan tempat tinggal, pendidikan dan pekerjaan, serta perilaku hidup sehat. Program Percepatan Penurunan Stunting ini sangatlah memerlukan kolaborasi multi sektor baik dari pihak pemerintah maupun mitra swasta untuk sama sama bersinergi.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Pemerintah Daerah dan jajarannya serta semua pihak yang telah banyak memberikan dukungan sehingga meskipun 2(dua) tahun sebelumnya telah mengalami masalah sulit dengan pandemi tapi program bangga kencana tetap berjalan sesuai harapan.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut pelaksanaan rakernas program Bangga Kencana pada bulan Februari tahun 2022 yang dilaksanakan melalui daring dan luring.

Dra. Hartati Suleman mengungkapkan bahwa hal ini merupakan capaian kinerja program bangga kencana provinsi gorontalo tahun 2021 (berdasar sumber laporan perhitungan IKU BKKBN tahun 2021).

“TFR Provinsi Gorontalo 2,40 sedangkan Nasional 2,24 (berada diatas Nasional, tetapi hal yang positif bahwa bila dilihat hasil terakhir kita menghalami tren penurunan dari sebelumnya 2,50% pemakaian kontrasepsi moderen provinsi gorontalo 63,64 sedangkan Nasional 62,16 hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat Gorontalo untuk mengikuti Program KB/Pemakaian Kontrasepsi cukup baik dan terus berkembang) Unmet Need provinsi Gorontalo 13.97 sedangkan Nasional 18.20,” Terang Hartati saat memberikan laporan kepada Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd. (Deputi Advokasi, Penggerakan dan Informasi).

Meskipun begitu Hartati mengatakan kita berada dibawah nasional/tren positif tetapi ini masih menjadi Pekerjaan Rumah bersama untuk memberikan pelayanan KB bagi masyarakat yang membutuhkan.

Dengan mempertimbang waktu yang tersisa dalam pencapaian target 14% di tahun 2024, menuntut pemerintah dan pemerintah daerah untuk mampu memprioritaskan sumber daya yang tersedia guna meningkatkan cakupan pelayanan kepada kelompok sasaran Percepatan Penurunan Stunting. Oleh sebab itu, dalam penyelenggaraan Pencepatan Penurunan Stunting membutuhkan pendekatan intervensi yang komprehensif.
Di tempat yang sama Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd. (Deputi Advokasi, Penggerakan dan Informasi). Mengatakan dalam sambutannya Intervensi ini mencakup aspek penyiapan kehidupan berkeluarga, pemenuhan asupan gizi, perbaikan pola asuh, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan serta peningkatan akses air minum serta sanitasi.
Menurutnya dengan berbagai kompleksitasnya, Pencepatan Penurunan Stunting harus terfokus pada keluarga berisiko Stunting. Berdasarkan pola/tren dari hasil Riskesdas tahun 2018, SSGBI tahun 2019 dan SSGI tahun 2021, “kita memiliki target-target yang perlu dicapai per Provinsi dan Kabupaten/Kota. Provinsi Gorontalo tahun 2024 ditargetkan dapat menurunkan ke angka 16%,” Katanya
Lebih lanjut Sukarno menuturkan dengan dinamika lingkungan strategis dan pendeknya waktu yang tersedia membutuhkan penajaman program dan kegiatan agar lebih berhasil guna dan dukungan penguatan teknis serta managerial bagi daerah dalam menyelenggarakan Percepatan Penurunan Stunting. Sekaitan dengan hal tersebut BKKBN memfasilitasi dengan membentuk Satuan Tugas Pencepatan Penurunan Stunting yang selanjutnya disebut sebagai “Satgas Stunting”.

“satgas stunting adalah unit implementasi program Pencepatan Penurunan Stunting yang terdiri dari Tim Ahli dan Tim Teknis yang melaksanakan fungsi konsultasi, fasilitasi koordinasi dan penguatan menyediakan satu data Stunting kepada Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota hingga ke tingkat layanan sesuai dengan arahan dan instruksi Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stuntin,” ungkap Sukarno

Dalam kesempatan ini, dirinya yang mewakili sebagai Kepala BKKBN mengucapkan terima kasih dan Apresiasi setinggi-tingginya kepada Gubernur Gorontalo beserta jajaran (Sekda, Kapolda, Danrem, Ketua TP PKK, Kepala Bappeda, Para Kepala OPD, serta Pemangku Kepentingan lainnya) yang telah berkomitmen untuk mengawal dan mensukseskan Program Bangga Kencana di daerah ini.

Melihat potret hasil capaian kinerja Provinsi Gorontalo berdasar laporan perhitungan IKU BKKBN 2021, ada 2 kategori capaian yang cukup baik dalam pelaksanaannya yaitu pemakaian kontrasepsi moderen (gorontalo 63,64) Unmet-need (13,97) yang menunjukkan trend lebih baik dari tahun sebelumnya serta berada diatas rata rata nasional, ini menunjukkan dukungan, komitmen serta koordinasi yang baik dari jajaran pelaksana program di wilayah telah menunjukkan hasilnya dan perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi.

Melihat capaian ini kami berharap Pemerintah Daerah dapat membantu menggaungkan kembali program Bangga Kencana di daerah dengan keterlibatan SDM Potensial yang ada baik dilingkungan Pengelola dan pelaksana maupun dukungan akar rumput dengan pelibatan peran masyarakat itu sendiri.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT