Beranda Mimbar Ide Politik Gagasan vs Politik Transaksional?

Politik Gagasan vs Politik Transaksional?

0
Rahmat Hidayat, S.IP., M.Si

Oleh : Rahmat Hidayat, S.IP., M.Si*

Politik gagasan adalah ketika kita memikiki gagasan/resep tentang suatu masalah atau gagasan untuk suatu pencapaian di aduh dengan konsep dan gagasan /resep yg lain tentang suatu masalaah dan pencapaian dri sekelompok org…

Gagasan itu butuh dukungan maka cara mendapatkan dukungan itu di sebut dengan konsolidasi. Konsolidasi adalah upaya bagaimna gagasan/resep kita di terima atau diberi masukan serta mendapatkan dukungan dri org lain maupun kelompok. 

Gagasan itu juga akan menjadi janji politik dan indikator pencapaian dan bahan tagi bagi publik…gagasan itu polanya ada dua defense and attack,bertahan dan menyerang. Gagasan bertahan cenderung di konsolidasikan oleh incumbent dengan narasi melanjutkan pencapaian yg sdh ada smntra gagasan mnyerang adalah berupaya menghadirkan solusi dri maslaah yg terbangun selama ini..

Kenapa gagasan butuh politik?

Karena sebaik apapun gagasanmu klw tdk tersentuh dengan kekuasaan maka gagasan itu hanya akan ada d  langit dan smpai kapanpun tidak akan turun ke tanah.. 

Kenapa politik butuh gagasan?

Politik tanpa gagasan maka pengunaan kekuasaan itu tidak memiliki resep dan arah pencapapain dan cenderung digunakan secara subjektif tanpa tolak ukur yg jelas…tanpa gagasan maka yg di adu adalah kepentingan, kamu jdi apa? Kmu dukung saya saya kasih ini, sy dukung kamu sy dapat apa ? hal semacam ini dalam pandangan teori politik di sebut dengan politik transaksional. Politik transaksional terbentuk dari pertukaran kepentingan dan menjadikan kekuasaan itu sebagai tujuan bukan sebagai cara/alat. Berbeda dengan politik gagasan, politik gagasan itu menjadikan kekuasaan sebagai alat untuk menerapkan gagasanya sebagai resep politiknya. Kekuatan emosional dari politik transaksional dengan politik gagasan volumenya jelas berbeda. Politik transaksional biasanya umurnya pendek dan tidak bertahan lama karena tidak di bangun dengan dialektika pemikiran, kesamaan visi, rasa dan karsa maka tidak heran politik yang di bangun dengan transaksional cepat atau lambat pasti mnghasilkan konflik interest, paolitik transasksional yg utama adalah siapa yg akan menjadi bukan tentang bagaimna dia menjadi…berbeda dengan politik gagasan, politik ini terbangun melalui proses dialektika pemikiran, kesamaan visi, rasa, cipta dan karsa yg secara emosional tanpa sadar membentuk sebuah power yg tdk berbicara tentang siapa, siapa artinya siapa yg akan menjadi. Melainkan politik ini fokus pada bgaimna cara agar gagasan/resep ini bisa terelaisasi sebagai suatu pencapaian yg utuh…

Gagasan itu penting dalam politik, maka sebelum berpolitik atau masuk di ruang politik hal pertama yg harus kita tanyakan adalah apa gagasanmu? Bagaimna cara kamu melakukan gagasan itu (trackrecord)? Tidak perlu seberapa cerdas dan pintarx kamu krn politik itu kolektifitas bukan pergerakan individu. 

Terakhir kita ingin menegaskan bahwa politik gagasan perlu di adu!

*) penulis adalah Direktur riset Public Policy Network (Polinet)

Facebook Comments
ADVERTISEMENT