Matakita.co, Gorontalo – BKKBN Provinsi Gorontalo berkolaborasi bersama Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Kab/kota guna mempercepat angka penurunan stunting.
Dengan hal itu BKKBN gelar Rapat kerja daerah tentang program bangga kencana provinsi gorontalo tahun 2023, sekaligus Peningkatan sinergitas dan kolaborasi pencapaian bangga kencana dan percepatan penurunan stunting. Bertempat do Ballroom Aston Hotel Gorontalo, Rabu (15/02/2023).
Pada pelaksanaan kegiatan ini di hadiri langsung oleh Inspektur Utama Ari Dwikora Tono dan penyuluh KB ahli utama Nofrijal, serta peserta kegiatan yang terdiri dari 102 peserta perwakilan mitra kerja dan organisasi profesu, serta 7 peserta perwakilan mitra kementerian/lembaga.
2 tahun terakhir ini tepatnya 2020 s.d 2022 merupakan tahun yang sangat berat bagi bangsa Indonesia dan bahkan juga dunia untuk bertahan dalam situasi pandemi Covid-19.
Dalam kondisi seperti ini, pencapaian program Bangga Kencana tahun 2022 juga terimbas, dengan belum sepenuhnya target yang telah ditetapkan semua dapat dicapai.
Walau dengan hasil yang belum sepenuhnya tercapai tersebut Kepala Perwakilan Bkkbn provinsi Gorontalo Hartati Solaeman mengatakan cukup bangga bahwa BKKBN dapat melewati tahun 2022 dengan tetap dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Tentunya hal ini berkat dukungan dan kerjasama dari seluruh stakeholder, baik tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota sampai dengan tingkat lini lapangan, dan tentunya peran dari mitra kerja semuanya.
“Kami sadari masih banyak yang harus segera dibenahi untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, salah satunya dengan melakukan akselerasi dan kolaborasi inovatif dengan mengadopsi pendekatan penta helix.” Kata Hartati.
Dalam sambutanya Hartati menjelaskan ada beberapa upaya untuk mencapai sasaran strategis program Bangga Kencana sesuai yang tercantum pada Rencana Strategis BKKBN.
Dengan Menurunkan angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) menjadi 2.1 di Tahun 202, Meningkatkan prevalensi pemakaian kontrasepsi modern (modern contraceptive prevalence rate/mCPR) menjadi sebesar 63.41 persen di Tahun 2024, Menurunkan kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmet Need) menjadi 7.40 persen di Tahun 2024, Menurunkan angka kelahiran remaja usia 15-19 tahun (Age Spesific Fertility Rate/ ASFR 15-19) menjadi 18 Kelahiran per 1000 WUS 15-19 tahun di Tahun 2024, Meningkatkan median usia kawain pertama perempuan menjadi 22.1 tahun di Tahun 2024, dan Meningkatkan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) menjadi 61.00 di Tahun 2024.
Selanjutnya di tempat yang sama Gubernur Gorontalo yang di wakili oleh Asisten 1 mengatakan dalam sambutannya, Presiden telah melakukan Rapat Kerja Terbatas pada tanggal 25 Januari 2021 bersama dengan beberapa kementerian/lembaga terkait dan telah menginstruksikan kepada Kepala BKKBN sebagai Ketua Pelaksana upaya percepatan penurunan stunting.
Menurutnya Instruksi ini diambil berdasarkan pada aspek legal tugas dan fungsi BKKBN yang ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
“Mengutip apa yang disampaikan pak Jokowi dalam sambutannya pada Kegiatan Rakernas BKKBN bulan Januari kemarin, salah satu alasan dipilihnya BKKBN sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting adalah karena BKKBN memiliki SDM sampai pada lini terbawah yang mampu bersentuhan langsung dengan masyarakat”, Jelas Sutan Rusdi.
Sutan Rusdi membeberkan data stunting berdasarkan hasil survei Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, Indonesia mengalami penurunan angka stunting sebesar 2,8 persen. Sedangkan untuk Provinsi Gorontalo pada tahun 2021 berada pada angka 29 persen, sementara tahun 2022 lalu angka stunting turun sampai pada angka 23,8 persen.
Di samping itu Asisten I berharap Melalui Rekerda BKKBN untuk program Bangga Kencana tahun 2023, “saya menaruh harapan yang sangat besar kepada Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo dengan kekuatan lini lapangannya dapat mewujudkan tujuan mulia untuk mensejahterakan keluarga-keluarga di Gorontalo”, Ucap Rusdi.
Menurut Rusdi dengan memberikan kontribusi yang nyata dan seutuhnya kepada masyarakat dengan mengedepankan kepentingan mereka di atas kepentingan pribadi, organisasi dan golongan.
“Begitu juga kepada seluruh dinas jawatan terkait, Organisasi perangkat daerah serta organisasi kemasyarakatan lainnya, saya minta agar dapat bekerjasama, bahu membahu secara bersinergi dibawah koordinasi Kepala Perwakilan BKKBN Gorontalo untuk mewujudkan upaya percepatan penurunan stunting”, Tutup Rusdi.
Dengan melalui agenda Rapat Kerja Daerah (Rakerda) program bangga kencana Provinsi Gorontalo tahun 2023 itu, di lanjutkan dengan mengukuhkan beberapa Kepala Daerah dan Ketua TP PKK Provinsi Gorontalo sebagai bapak dan bunda asih anak stunting Gorontalo.
Ari Dwikora Tono selaku Inspektur Utama BKKBN RI, mengatakan, program bapak dan bunda asuh anak stunting merupakan program nasional, sebagai wujud tercapainya percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Meski Provinsi Gorontalo di bawah dar angka Nasional ini masih harus di turunkan.
Ari Dwikora berdasarkan penilaiannya permasalahan stunting di Indonesia perlahan mulai membaik dan menurun. Dari tahun 2021 angka tersebut berada pada 24,4 persen dan tahun 2022 menurun sekitar 2,8 persen atau sudah di angka 21,6 persen.
“Pemerintah Pusat menargetkan angka stunting bisa berada di angka 14 persen tahun 2024 nanti. Olehnya dengan skenario di daerah dalam menekan masalah kesehatan bisa teratasi. Menurutnya, perlu ada kolaborasi dan sinergitas dari seluruh pihak dalam upaya penurunan angka stunting”, Ujarnya.