MataKita.co, Morowali Utara – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diperkenalkan oleh PPB lewat program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PPBB) pada tahun 1990. Untuk mengklasifikasi sebuah negara masuk dalam kategori negara maju, negara berkembang atau terbelakang sekaligus mengukur pengaruh dari kebijakan ekonomi terhadap kualitas hidup.
Secara sederhana IPM mengukur perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup. Pemerintah Kabupaten Morowali Utara memiliki visi Morowali Utara Sehat, Cerdas dan Sejahtera (SCS) sebagai fondasi dalam membangun daerah. Bupati Dr. dr. Delis Julkarson Hehi, MARS menempatkan pelayanan dasar untuk mengangkat harapan hidup dan taraf kehidupan masyarakat.
Pelayanan kesehatan diwujudkan dengan meningkatkan fasilitas kesehatan yang lebih memadai dengan meningkatkan status Puskesmas menjadi Puskesmas Rawat Inap seperti di Molino dan Pontowe Indolijo. Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik maka dibangun 24 Pustu baru dan meningkatkan fungsi Poskesdes menjadi Pustu.
Peningkatan fasilitas kesehatan berbanding lurus dengan ketersediaan tenaga kesehatan guna memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, terdapat program kesehatan Pro-Delis (Program Dokter Spesialis Lintas Desa) memberikan pelayanan langsung. Program-program kesehatan tersebut, akan meningkatkan angka harapan hidup.
Dalam suatu kesempatan masyarakat menceritakan manfaat langsung dari program jaminan kesehatan gratis untuk masyarakat yang telah bekerja sama dengan BPJS. Yang membuat istrinya bisa mendapatkan pelayanan lebih cepat dan berkualitas. Cerita-cerita seperti itu menjadi bukti manfaat langsung dari program kesehatan dari Pemerintah Kabupaten Morowali Utara.
Pelayanan kesehatan yang baik juga beriringan dengan program-program di bidang pendidikan. Bupati Dr. dr. Delis Julkarson Hehi, MARS telah memberlakukan pendidikan gratis yang tidak lagi membebani uang komite bagi anak-anak sekolah dari SD hingga SMP. Selain itu, program dana Bosda telah dinikmati sebanyak 18.304 siswa SD dan SMP. Bagi mahasiswa mendapatkan beasiswa dari tahun 2021 terdapat 2.523 mahasiswa menerima manfaat dan tahun 2022 terdapat 2.403 mahasiswa yang menerima manfaat.
Untuk meningkatkan pendidikan Pemerintah Kabupaten Morowali Utara juga telah memberikan beasiswa bagi 101 guru kontrak lulusan SMA. Program-program itu menjadi bagian penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sehingga bukan saja anak didik yang mendapatkan perhatian, melainkan tenaga pengajar juga. Supaya antara anak didik dan pendidik mampu menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan lebih baik.
Pemerintah Kabupaten Morowali Utara dalam bidang perekonomian mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari tahun 2021 mencapai 10,56% hingga tahun 2023 mencapai 23,04%. Hal tersebut, menjadi indikator bahwa Pemerintah Kabupaten Morowali Utara mampu memberikan kepastian bagi dunia usaha dan investasi. Mengingat tidak banyak pemerintah daerah yang bisa memberikan jaminan bagi penanaman modal yang bebas dan terbuka.
Efek dari pertumbuhan ekonomi Kabupaten Morowali Utara mampu dioptimalkan oleh Bupati Dr. dr. Delis Julkarson Hehi, MARS untuk dikembalikan kepada masyarakat lewat program-program yang menunjang perbaikan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. Dampak dari program-program itu bukan sekedar mengubah wajah Morowali Utara ke depan, melainkan berpengaruh kepada kualitas sumber daya manusia yang lebih cemerlang.
Selain itu, Pemerintah Morowali Utara melakukan berbagai terobosan inovatif yang membuat masyarakat lebih mudah dalam melakukan pengurusan dokumen kependudukan seperti Sabit (Satu lahir lima terbit meliputi Surat Akte Kelahiran, Kartu Keluarga, Kartu Identitas Anak, Kartu Indonesia Sehat Dan Surat Jaminan Pelayanan Kesehatan). Inovasi itu menjadi cerminan kualitas pelayanan publik yang lebih baik dan efektif.
Pemerintah Kabupaten Morowali Utara dengan visi Sehat, Cerdas dan Sejahtera yang secara efektif mampu diimplementasikan oleh bupati Dr. dr. Delis Julkarson Hehi, MARS membuat IPM dengan kategori tinggi mampu diraih pada tahun 2023 diangka 70,74%. Sekali lagi IPM menjadi indikator bagi suatu daerah dalam mengelola kebijakan yang berorientasi kepada pelayanan dasar (kesehatan dan pendidikan) sekaligus memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat.
Begawan manajemen Indonesia Tanri Abeng pernah mengutip suatu pernyataan bahwa “Tidak ada negara maju, berkembang dan terbelakang, yang ada hanya negara salah urus.” Meminjam pernyataan tersebut, tampaknya dengan berbagai pencapaiannya Morowali Utara kini tengah diurus dengan baik oleh bupati Dr. dr. Delis Julkarson Hehi, MARS Bersama wakil bupati H. Djira K, S.Pd.,M.Pd.