Matakita.co, Gorontalo – Terkait masalah di tutupnya aktivitas pertambangan, Beberapa tokoh penambang dan masyarakat desak pemerintah provinsi agar segera di buka kembali.
Di hadapan PJ. Gubernur Gorontalo, masyarakat mengungkapkan bahwa banyak dari mereka yang menggantungkan hidupnya pada aktivitas pertambangan di Wilayah tersebut.
Hal itu di ungkapkan saat pertemuan masyarakat penambang dan pemerintah bone bolango di kantor gubernur Provinsi Gorontalo. Senin (22/07/2024).
Beragam alasan yang di lontarkan oleh pihak pemerintah untuk menutup lokasi pertambangan Suwawa tersebut dengan salah satu alasan yakni keselamatan masyarakat.
Menyikapi hal itu Pj. Gubernur Goroontalo Mohammad Rudy Salahuddin menuturkan, dirinya sudah bertemu dengan Sekjen SDM untuk menyampaikan terkait dengan hal ini agar menemukan solusi yang konkrit tentang penambangan tanpa ijin yang ada di Kab. Bone Bolango.
“memang permasalahannya seperti di kronologisnya di satu sisi ada yang betul dari sisi Gorontalo mineral satu sisi ada yang betul dari Masyarakat penambang namun di satu sisi juga ada yang salah dari sisi Gorontalo mineral dan ada yang salah dari Masyarakat penambang”, terangnya Gubernur kepada masyarakat.
Menurutnya ini merupakan hal yang sulit untuk mencari jalan keluarnya yaitu jalan keluar yang sama sama dikehendaki ataupun sama-sama senang hasilnya pasti akan ada satu yang rugi dan satu yang untung.
“nah ini yang kemarin kami coba sampaikan karena kami juga belum melihat dari pihak Gorontalo minerals sendiri Ada itikat baik terutama dari pihak direksi untuk bertemu dengan kami, Dan kami pun sudah meminta agar dari pihak direksi ataupun pengambil keputusan dari Gorontalo mineral untuk menemui kami hari ini juga”, ungkapnya
“Kebetulan tadi pagi saya sudah bertemu dengan Pak Kapolda Gorontalo dan bapak danrem 133/NWB untuk membahas permasalahan tambang ini, jadi hasil dari pertemuan kami dengan Pak Sekjen memang persoalannya ini tadinya kami akan membuat satu tim Satgas bersama untuk mengawasi dan memantau pertambangan rakyat namun Satgas ini pun sifatnya sifat nasional bukan per provinsi sehingga kalo ini sifatnya nasional akan susah untuk diawasi di tingkat provinsi”, sambungnya.
Pj. Gubernur menambahkan bahwa mungkin nanti akan di lakukan rapat bersama-sama yang mana SOP ini nanti akan disepakati oleh forkopimda dengan masyarakat penambang.
“nanti kita tindaklanjuti dan kita perjuangkan Ke pemerintah pusat, nanti saya bersama Pak Kapolda Pak Danrem dan ketua DPR provinsi akan menghadap kepada kementerian SDM dan mereka juga mau melihat secara langsung nanti apakah akan dibentuk Satgas untuk mengawasi bersama atau bagaimana, ini yang akan kita bicarakan Sambil menunggu itikat baik dari pihak Gorontalo mineral hadir ke kami pihak Forkopimda untuk mencari jalan keluar.
Di tempat yang sama Merlan S. Uloli menyebutkan sebelum di bukanya lokasi pertambangan, ada beberapa aturan harus di sepakati, yakni tidak ada lagi perempuan malam dan anak-anak di lokasi pertambangan tak hanya berbahaya di sana juga banyak merkuri sangat berbahaya untuk kesehatan
“Kita akan membicarakan dengan baik-baik karena ini belum selesai. khusus waktu kapan di mulai kita akan atur dengan baik-baik.
Kita akan mengundang PT. GM”, ujar Merlan.
Namun beberapa masyarakat meminta kejelasan waktu dibukanya tambang karena menurut mereka di situ tempat mata pencaharian.
Kisman Biga Ketua Forum Penambang menjelaskan untuk masalah di bukanya tambang pemerintah kabupaten sementara melakukan kordinasi dengan pemerintah provinsi karena ada batas waktunya jangan dulu gegabah.
“Pemerintah kabupaten selalu berupaya untuk masyarakat penambang dan, jangan kita memperburuk masalah yang seharusnya kita kawal”, Terangnya
“Kami masyarakat penambang sangat setuju terkait larangan minuman keras membawa senjata tajam dan anak-anak ke lokasi pertambangan,hal itu sudah kami tertibkan kami masyarakat penambang sangat berterimakasih kepada pemerintah yang telah mendukung kami”,
Lebih lanjut Kisman Biga mengatakan PJ.Gubernur mengeluhkan saat tragedi tambang yang longsor dalam proses evakuasi tidak ada tokoh penambang lain.
Mendengar hal itu beberapa masyarakat mendesak terus agar tambang segera di buka minggu depan,
Pihak pemerintah akan segera mendiskusikan masalah ini dan segera menyusun SOP bersama masyarakat penambang agar saat kejadian seperti kemarin tidak ada bos penambang yang lari dari tanggung jawab.
“saya akan naik langsung ke lokasi pertambangan untuk melihat secara langsung”, tutup Merlan sembari meninggalkan lokasi.