Beranda Kampus IMM Unhas Bincang Fenomena Wisuda Tanpa Skripsi

IMM Unhas Bincang Fenomena Wisuda Tanpa Skripsi

0

Matakita.co, Makassar- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Hasanuddin (UNHAS) mengadakan diskusi dalam program CARADDE dengan tema “Wisuda Tanpa Skripsi, Bisakah?” pada Kamis (12/9/2024).

Diskusi ini dibawakan oleh Yusril yang merupakan Ketua Umum Pimipinan Komisariat IMM Hukum Unhas periode 2023-2024 dan di pandu langsung oleh Sultan yang juga merupakan Ketua Umum Pimpinan Komisariat IMM Hukum Unhas Periode 2024-2025.

Sultan menyampaikan bahwa pelaksanaan diskusi ini adalah upaya untuk membuka mata kita bahwa bentuk tugas akhir dewasa ini tidak hanya skripsi tetapi dapat berbentuk lain. Menurutnya, hal-hal seperti ini adalah terobosan yang patut diapresiasi karena memperluas makna dari sebuah tugas akhir yang esensinya semakin banyak , tidak hanya sekadar instrumen mengevaluasi proses pendidikan tetapi lebih dari itu seperti ajang bekontribusi dalam hal inovasi dan lain sebagainya.

Yusril dalam pemaparannya menyampaikan bahwa banyak sekali kegiatan yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk dikonversi sebagai tugas akhir.

“Sekarang ini teman-teman, tugas akhir bagi mahasiswa itu sangat dipermudah. Jadi sangat keterlaluan kalau kesempatan seperti ini yang terbuka luas bagi kita semua tidak kita manfaatkan baik-baik. Bukan dengan cara curang, tapi untuk mengambil peran mencuri start atau memulai lebih dulu sebelum waktunya”, ujarnya.

Hal menarik lain yang ia sampaikan adalah bahwa bentuk konversi tugas akhir yang beragam bukan hal yang baru, tetapi sudah ada praktiknya dibeberapa tahun belakang.

“Konversi tugas akhir ini bukan hal baru teman-teman. Bayak kakak-kakak kita yang sudah lulus, memanfaatkan beberapa kegiatan, inovasi dan terobosanya selama berkuliah untuk dijadikan sebagai tugas akhir dan itu di terima oleh kepala program studinya”, lanjutnya.

Dalam penutupnya, Yusril menyampaikan bahwa hal-hal yang bisa dilakukan selama mahasiswa harus dijalankan secara maksimal mengingat itulah yang akan dikenang.

“Wadahnya sudah ada teman-teman, sisa bagaimana kita manfaatkan dan maksimalkan waktu kita sebagai mahasiswa karena nanti akan terasa semuanya sangat singkat. Skripsi dan bentuk konversi lainnya kita tahu dan paham bahwa itu berbeda tetapi semuanya punya esensinya masing-masing. Menulis jurnal misalnya di scopus atau disinta, selain dapat dikonversi juga nama kita akan terbranding karena yang lolos tentunya yang berkualitas. Ibarat pepatah, sekali mendayung dua pulau terlampaui”, Tutupnya. (**)

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT