MataKita.co,Morowali Utara – Perhelatan debat perdana calon bupati dan calon wakil bupati Morowali Utara berlangsung di Gedung Morokoa. (19/10/2024)
KPU Morowali Utara mengangkat tema debat “Pembangunan Terintegrasi Berbasis Kebutuhan Daerah Untuk Meningkatkan Kesejahteraan dan Kualitas Pelayanan Publik di Kabupaten Morowali Utara”.
Penampilan calon bupati dan calon wakil bupati dalam debat publik menjadi bagian penting, agar masyarakat bisa menilai sejauhmana ide, gagasan dan rancangan kebijakan yang akan diambil apabila menjadi kepala daerah. Agar masyarakat bisa menentukan pilihan secara rasional, sekaligus akan berdampak kepada kemajuan daerah.
Pasangan nomor urut 02 Delis-Djira (Dr.dr. Delis Julkarson Hehi, MARS dan H. Djira K, S.Pd.,M.Pd) memandang bahwa pembangunan terintegrasi mesti menjamin terlaksananya program-program Kesehatan, Pendidikan dan kesejahteraan. Dalam pemaparan visi-misi Delis-Djira menjabarkan bahwa “Mewujudkan Kabupaten Morowali Utara yang Sehat, Cerdas dan Sejahtera. Kemudian misi; Kesehatan Terus Terjamin dengan meningkatkan akses dan mutu pelayanan Kesehatan, Mutu Pendidikan Meningkat dengan meningkatkan akses dan mutu Pendidikan untuk menghasilkan sumber daya yang unggul dan berdaya saing, Menjamin Kesejahteraan meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis potensi wilayah, Infrastruktur Meningkat dan sarana untuk menunjang konektivitas dan penataan wilayah, Tata Kelola Pemerintahan yang baik meningkatkan profesionalisme dan kinerja penyelenggara pemerintah daerah, dan Menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Kabupaten Morowali Utara”.
Penyampaian visi-misi oleh pasangan nomor urut 02 Delis-Djira menjadi jawaban atas kebutuhan daerah sekaligus memantapkan posisi Morowali Utara agar lebih maju. Tentu Delis-Djira memiliki optimisme dua kali lebih maju, mengingat pengalaman memimpin Morowali Utara selama tiga tahun lebih dengan berbagai pencapaian.
Momen menarik dalam acara debat tersebut, saat pasangan nomor urut 02 Delis-Djira bertanya mengenai mandatory spending kepada pasangan nomor urut 01 terkait salah satu program yang disampaikan. Tetapi, pasangan nomor urut 01 memberikan tanggapan yang keliru, yang pada dasarnya mandatory spending mengatur belanja atau pengeluaran negara yang sudah diatur oleh undang-undang. Hal itu, menjadi acuan dalam tata kelola keuangan pemerintah daerah.
Sehingga perhelatan debat perdana tersebut, mampu menunjukkan keunggulan pasangan nomor urut 02 Delis-Djira baik dalam penguasaan visi-misi dan penyampaian senantiasa sesuai dengan tema debat, maupun argumentasi sesuai fakta dan data. Tidak heran apabila pasangan nomor urut 02 Delis-Djira semakin dielu-elukan oleh masyarakat.