Matakita.co, Parepare-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 114 Universitas Hasanuddin menggelar kegiatan penyuluhan hukum dan implementasi program makan bergizi gratis di kelas 5 SD Negeri 75 Parepare. Mengusung tema “Optimalisasi Pencegahan Stunting Melalui Penyuluhan Hukum dan Implementasi Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah Dasar”, kegiatan ini menjadi wujud kontribusi mahasiswa dalam mendukung agenda nasional pencegahan stunting sekaligus mensosialisasikan pentingnya pemenuhan gizi bagi anak usia sekolah. (22/07/2025)
Program ini dirancang sebagai upaya implementatif dari Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional (BGN), yang mengamanatkan pemenuhan gizi nasional secara terencana dan sistematis, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak usia sekolah dasar. BGN memiliki mandat utama dalam melaksanakan program makan bergizi gratis di sekolah sebagai langkah nyata pencegahan stunting dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Kegiatan ini mendapatkan sambutan hangat dari pihak sekolah. Kepala sekolah SD Negeri 75 Parepare, Padlang, S.Pd.I, menyampaikan antusiasme dan apresiasinya terhadap program kerja yang dibawa oleh mahasiswa KKN. Ia menilai kegiatan ini sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan saat ini, khususnya dalam hal peningkatan kualitas gizi dan pemahaman hukum di kalangan siswa sekolah dasar. Hal senada disampaikan oleh Arif Rahman, S.Pd, guru di SD Negeri 75 Parepare, yang memberikan dukungan penuh terhadap kelancaran kegiatan, mulai dari fasilitasi teknis hingga pendampingan siswa selama pelaksanaan program.
Sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Hijratin, turut memberikan penyuluhan hukum terkait hak anak atas gizi yang sehat dan seimbang, sebagaimana dijamin dalam peraturan perundang-undangan dan didukung oleh mandat BGN. Penyuluhan ini bertujuan membangun kesadaran hukum di lingkungan sekolah, baik bagi siswa, guru, maupun masyarakat sekitar, mengenai pentingnya pemenuhan gizi sebagai bagian dari hak dasar anak.
Dalam sesi penyuluhan yang berlangsung secara interaktif, para siswa juga diajak mengikuti kuis berhadiah sebagai bentuk penguatan materi edukatif secara menyenangkan. Kegiatan ditutup dengan pembagian susu gratis kepada seluruh peserta sebagai simbol implementasi program makan bergizi, sekaligus bentuk dukungan terhadap pola konsumsi sehat sejak usia dini.
Program ini juga memperkuat pendekatan partisipatif dan kolaboratif antara mahasiswa, sekolah, dan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting. Selain mendukung aspek kesehatan anak, program makan bergizi ini turut memberdayakan UMKM lokal sebagai penyedia bahan makanan bergizi, sejalan dengan strategi BGN untuk mendorong ketahanan pangan berbasis masyarakat.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi pembelajaran bagi anak-anak, tetapi juga menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya peran hukum dan kebijakan publik dalam menjamin kualitas gizi anak Indonesia,” ungkap Hijratin, mahasiswa KKN dari Fakultas Hukum Unhas.
Kegiatan ini terselenggara dengan dukungan penuh dari dosen Pembimbing KKN (DPK), Awaluddin, SKM., M.Kes., yang turut memotivasi mahasiswa untuk mengintegrasikan edukasi hukum dan gizi dalam satu program yang bermanfaat bagi masyarakat. (**)
