Beranda Kampus Cegah Laju Penyintas Stunting Sejak Dini, Mahasiswa KKNT Unhas Gelar Sosialisasi dan...

Cegah Laju Penyintas Stunting Sejak Dini, Mahasiswa KKNT Unhas Gelar Sosialisasi dan Edukasi Gizi di Parepare

0

Matakita.co, Parepare- Stunting masih jadi masalah serius di Kota Parepare Sulawesi Selatan. Angka stunting di Kota Parepare pernah mencapai 27%. Dalam menyikapi hal ini Tim KKNT 114 Universitas Hasanuddin Menyelenggarakan Sosialisasi terkait edukasi gizi, kesehatan sistem reproduksi dan peraturan perundang-undangan yang mengatur terkait gizi di Indonesia, sosialisasi ini ditujukan kepada kalangan remaja di Kelurahan Bukit Indah Kota Parepare. (26/07/2025)

Sosialisasi ini menghadirkan dua narasumber yakni Chinta Nurul Hidaya dari Forum GenRe Kota Parepare dan Muh. Rezky Zulkarnain,S.H. alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

Menurut Chinta Nurul Hidayah pencegahan stunting tidak hanya dimulai pada saat hamil, tetapi pencegahannya harus sejak remaja.

Bagi Chinta Nurul Hidaya remaja itu calon ibu dan ayah. Kalau mereka kurang gizi, anemia, atau hamil terlalu muda, anak yang dilahirkan berisiko stunting. Maka, edukasi harus dimulai dari mereka sebelum berkeluarga. Jelasnya

“Selama ini, peran remaja dalam pencegahan stunting sering dianggap tidak signifikan, padahal justru merekalah aktor kunci dalam memutus rantai stunting antar-generasi. Remaja bukan hanya kelompok yang perlu diselamatkan, tetapi juga subjek penting dalam upaya pencegahan jangka panjang. Remaja adalah calon orang tua”. jelasnya

Masa remaja adalah fondasi biologis dan sosial sebelum memasuki masa kehamilan dan pengasuhan anak. Jika remaja mengalami kurang gizi, anemia, atau tidak memahami pentingnya gizi dan kesehatan reproduksi, maka risiko melahirkan anak stunting menjadi jauh lebih tinggi. Fakta ini menunjukkan bahwa pencegahan stunting sejatinya harus dimulai jauh sebelum kehamilan terjadi, yaitu sejak remaja. Papar Chinta Nurul Hidaya.

Penguatan pencegahan stunting juga disampaikan oleh Rezky Zulkarnain,S.H. yang membahas dari segi peraturan perundang-undangan di Indonesia.

Menurut Rezky pemenuhan gizi merupakan hak dari seluruh anak di Indonesia yang di jamin dalam UUD 1945.

“Di dalam UU Kesehatan dan UU Perlindungan Anak, disebutkan bahwa setiap anak dan remaja berhak mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan dan gizi. Bahkan, di Perpres No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, pemerintah secara jelas menyebut bahwa remaja harus mendapatkan edukasi gizi dan kesehatan reproduksi sebagai bagian dari upaya pencegahan dari hulu. Artinya, negara sebenarnya sudah mengakui bahwa remaja punya peran penting. Tapi dalam praktiknya, peran itu belum benar-benar diberikan. Remaja masih sering diposisikan sebagai penerima informasi, bukan sebagai pelaku perubahan” Paparnya

Kemudian Rezky melanjutkan “lebih mengkhawatirkan, negara seperti lupa bahwa remaja hari ini adalah orang tua lima tahun lagi. Jika mereka tidak dibekali sejak sekarang, maka siklus stunting akan terus berulang, karena yang tidak disiapkan, pasti akan gagal mempersiapkan generasi berikutnya. Lebih dari itu, tidak melibatkan remaja secara bermakna padahal sudah diatur dalam hukum, sebenarnya adalah bentuk pengabaian terhadap hak mereka. Kita tidak bisa bilang mereka penting, tapi tidak memberi ruang dan tanggung jawab nyata”.

Diketahui bahwa kegiatan ini dibuka oleh Lurah Bukit Indah, Akbar Amin, S.SoS., M.M. Dan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan solusi dari pencegahan angka stunting di Kota Parepare. Semoga dengan dilaksanakannya kegiatan ini remaja menjadi orang tua cerdas dimasa yang akan datang. Kegiatan ini menjadi sangat penting, karena stunting bukan hanya persoalan kesehatan anak, tetapi juga persoalan masa depan bangsa. Melalui sosialisasi ini, kami berharap para remaja bisa lebih sadar akan pentingnya gizi seimbang, pola hidup sehat, dan peran mereka dalam mencegah stunting sejak dini, bahkan sebelum memasuki usia pernikahan. ujarnya.

Dosen Pendamping KKN Dr. Eng. Ir Purwanto,S.T., M.T., Saya sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi dengan tema ‘Gizi adalah Hak dan Stunting adalah Pelanggaran’ yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN pada hari ini. jelasnya

“Kegiatan ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya hadir di tengah masyarakat sebagai pelaksana program, tetapi juga sebagai agen perubahan yang membawa ilmu dan nilai-nilai pemberdayaan. Semoga dengan dilaksanakannya kegiatan ini angka stunting di Kota Parepare dapat menurun serta menjadikan remaja generasi yang sehat” Ujarnya

Juwita sebagai penanggung jawab dari kegiatan program kerja individu KKNT Gel 114 ini mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung jalannya kegiatan hingga dapat berjalan dengan baik.

“Saya sangat bersyukur karena kegiatan kami dapat berjalan dengan lancar, saya secara pribadi berharap bahwa kegiatan ini melahirkan orang tua cerdas kedepannya”. paparnya

Kegiatan ini turut dimeriahkan oleh rekan tim work mahasiswa KKNT Unhas yaitu: Rizkiyah Ananda Mutmainnah, Rifky Pramulia Putra, Muhammad Ghifari Ramanuddin, Muh Zulfahmi Malik, Izzatul Qaulan Nissa, Nadatha Shakira Ramadhani Dermawan, Beatrix Febri Elvira, dan Nurhidaya.(**)

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT