Matakita.co, Maros- Pelatihan Kelembagaan PPK Ormawa KM Pilar “ALLOTANI” sebagai Wujud Aktualisasi Sanggar Tani dalam Mendorong Diversifikasi Pangan Berkelanjutan Berbasis Smart Agriculture.
Hal ini juga merupakan bagian dari program PPK Ormawa KM PILAR Universitas Hasanuddin, kegiatan Pelatihan Kelembagaan Pemuda Tani resmi dilaksanakan di Desa Borikamase, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, melalui inisiatif bertajuk ALLOTANI: Aktualisasi Sanggar Tani dalam Mendorong Diversifikasi Pangan Berkelanjutan Berbasis Smart Agriculture. (1/08/2025)
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan Sanggar Tani “Satria Muda”, yang menjadi wadah pembinaan dan kolaborasi bagi pemuda desa dalam sektor pertanian. Kegiatan ini juga mendorong regenerasi petani muda dengan memperkenalkan sistem kelembagaan yang kuat, transparan, dan berkelanjutan sebagai pondasi dalam mengembangkan usaha tani berbasis komunitas.
Dalam pelatihan ini, peserta yang terdiri dari pemuda tani dan pengurus sanggar diberikan materi tentang struktur organisasi, kepemimpinan kolektif, manajemen kelembagaan, serta strategi penguatan jaringan antarpetani muda. Tidak hanya itu, sesi praktik juga dilakukan dengan simulasi penyusunan rencana kerja kelembagaan, pengelolaan administrasi, dan pengambilan keputusan partisipatif.
Ketua Tim Ormawa KM Pilar sebagai pemateri, Sulfikar menyampaikan bahwa kelembagaan yang solid adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan gerakan diversifikasi pangan yang sedang didorong melalui ALLOTANI. jelasnya
“Dengan kelembagaan yang aktif dan partisipatif, pemuda tani tidak hanya menjadi pelaksana program, tapi juga menjadi penggerak perubahan di desa mereka sendiri,” ujar Sulfikar.
Ketua karang taruna Desa Borikamase mengapresiasi kegiatan ini dan berharap sanggar tani dapat menjadi contoh kelembagaan pemuda yang mandiri dan mampu berinovasi. “Kami mendukung sepenuhnya proses penguatan kelembagaan ini. Sanggar Tani ‘Satria Muda’ adalah aset desa dan harus terus dikembangkan,” katanya.
Melalui pendekatan kelembagaan ini, program ALLOTANI diharapkan tidak hanya menghasilkan praktik pertanian yang adaptif terhadap perubahan zaman melalui smart agriculture, tetapi juga melahirkan generasi petani muda yang mampu membangun sistem pangan desa yang kuat dan berkelanjutan. (**)