Beranda Kampus Dari Jelantah Jadi Manfaat: Mahasiswa KKN Unhas Ajak Warga Desa Benteng Buat...

Dari Jelantah Jadi Manfaat: Mahasiswa KKN Unhas Ajak Warga Desa Benteng Buat Lilin Aromaterapi

0

Matakita.co, Pangkep- 4 Agustus 2025 Sampah rumah tangga sering kali dianggap sepele, padahal jika dikelola dengan bijak bisa menjadi sumber ekonomi baru. Salah satunya adalah minyak jelantah limbah dapur yang biasanya dibuang begitu saja ke tanah atau saluran air, padahal menyimpan risiko pencemaran lingkungan hingga gangguan kesehatan jika digunakan berulang.

Menjawab persoalan tersebut, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Hasanuddin Gelombang 114 Desa Benteng menggagas sebuah program inovatif bertema “Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi Ramah Lingkungan.” Kegiatan ini berlangsung pada 4 Agustus 2025 di Posko KKN Desa Benteng, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Mahasiswa KKNT Unhas, Resky Amalia menjelaskan kepada awak media bahwa sasaran utama program ini adalah para ibu rumah tangga yang menjadi garda terdepan dalam pengelolaan dapur dan limbah rumah tangga. Dalam pelatihan ini, para peserta diajak untuk mengenali bahaya penggunaan minyak goreng berulang yang dapat memicu risiko kanker serta dampak lingkungan jika limbah tersebut dibuang sembarangan.jelasnya

“Minyak yang dibuang ke tanah dapat mencemari unsur hara, dan jika masuk ke saluran air bisa merusak ekosistem serta menyumbat pipa. Karena itu, kami mencoba mengubahnya menjadi produk yang tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga bernilai ekonomi,” ujar Resky Amalia Mahasiswa KKNT Desa Benteng.

Lebih lanjut Resky menjelaskan, Pelatihan dilakukan dengan memperkenalkan cara pembuatan lilin aromaterapi berbahan dasar minyak jelantah bekas, pewarna alami, dan pewangi. Ibu-ibu peserta terlihat antusias mengikuti setiap tahapan, mulai dari penyaringan minyak hingga proses pencetakan lilin dalam wadah daur ulang seperti gelas plastik dan bekas kaleng bekas.

Lebih dari sekadar edukasi lingkungan, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi stimulus ekonomi alternatif di Desa Benteng. Produk lilin aromaterapi memiliki nilai jual yang cukup baik di pasaran, terutama karena menyasar segmen produk ramah lingkungan dan handmade.

“Kami berharap ibu-ibu di Desa Benteng bisa mengembangkan produk ini lebih lanjut, bahkan menjadikannya usaha rumah tangga yang berkelanjutan,” harap Resky.

Diketahui Program ini sebagai ajang untuk memantik masyarakat dalam memanfaatkan limbah rumah tangga melalui daur ulang. Daripada dibuang dan mencemari lingkungan, minyak bekas dapat diolah menjadi barang fungsional yang memiliki nilai tambah. (**)

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT