Matakita.co, Barru – Jejaring komunitas lingkungan kembali bertemu dalam Jambore Ruang ke-3 yang digelar di Barru, Sulawesi Selatan, pada 5–7 September 2025. Mengusung tema “Merawat Tanah Harapan”, kegiatan ini menjadi ruang berbagi sekaligus refleksi gerakan ekologi lintas komunitas.
Jambore Ruang pertama kali berlangsung di Enrekang pada Juli 2023, disusul Pinrang pada 2024. Setiap perjumpaan membawa pesan penting: menepi sejenak dari jebakan sistem kapitalisme dan merumuskan praktik “ekonomi tanding” yang berpihak pada manusia serta lingkungan.
Di Barru, pusat kegiatan berada di sebuah lahan kecil bernama Tanah Harapan, tidak jauh dari Rumah Buku Oi Barru. Lahan tersebut milik Rusman, salah seorang penggerak lingkungan sekaligus pelopor Jambore Ruang. Di sana komunitas belajar membuat ecobrick, kompos, media tanam, serta praktik menanam dan merawat pohon.
“Tanah bagi saya bukan sekadar kebun, tetapi ladang kesadaran. Cinta pada bumi adalah bentuk penghambaan kepada Sang Pencipta,” tutur Rusman.
Sejak 2020, Rusman berkolaborasi dengan Muhammad Ikhwan AM atau lebih dikenal sebagai Iwan Dento, penerima penghargaan Kalpataru dan Satya Lencana atas kiprahnya menjaga kawasan Karst Rammang-Rammang. Dukungan dari Iwan menjadi validasi sekaligus dorongan kuat bagi gerakan ini.
Bagi para penggerak komunitas, Jambore Ruang bukan hanya ajang pertemuan, melainkan denyut dari gerakan nasional pelestari alam. Dari Barru, pesan yang diusung jelas: merawat tanah adalah merawat harapan, demi masa depan bumi yang lebih lestari.







































