MataKita.co, Enrekang – Mungkin beberapa tahun yang lalu tidak ada yang menyangka, jika seorang Muh. Furqan Ramli hari ini akan berkontestasi bahkan menjadi satu-satunya calon Formatur Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah dari Kawasan Timur Indonesia pada Muktamar XXI IPM di Sidoarjo. Semua dimulai dari mengantarkan Furqan (nama sapaan Muh. Furqan Ramli) ke lokasi PKTM 1 di Minanga, Rante Limbong yang harus melewati perbatasan Enrekang-Tana Toraja yang lokasinya harus menempuh puluhan kilo meter dari rumah.
Saat Di konfirmasi Kakak Dari Furqan Ramli yakni mengatakan bahwa Kalau tidak salah ini perkaderan yang kedua atau ketiga kalinya untuk Furqan, karena dia belum menemukan kesan dalam perkaderan. Tapi hal itu tidak mengurungkan niat saya selaku kakak untuk meyakinkan bahwa IPM merupakan organisasi paling tepat untuk dia ikuti.
“Hingga dia pulang dari perkaderan, saya mulai melihat tanda perubahan pada dirinya. Dia sudah mulai merenungi perannya sebagai Insan di muka bumi dan mulai sadar tentang pentingnya sholat dan akhirnya Furqan mulai aktif ber-IPM.” Kenangnya kepada Kontributor MataKita. Rabu (21/11/2018).
lebih lanjut Ia mengatakan Perjuangannya tidak mudah kawan beberapa orang tidak yakin dengan dia namun tidak mengurangi semangatnya. Totalitas dalam ber-IPM selalu ditunjukkan. mengelilingi kabupaten enrekang untuk berdakwah melalui perkaderan dan kegiatan-kegiatan IPM sudah menjadi rutinitasnya. “Jangan dibayangkan medan Kabupaten Enrekang itu seperti kota di Makassar, tidak berlebihan kalau saya katakan bahwa Cabang-Cabang IPM Enrekang tidak bisa kita datangi dalam sehari, karena harus melewati beberapa pegunungan dan bukit jika ingin mengunjungi cabang-cabang IPM di Enrekang, Ketika dia sudah mulai ditawari jabatan penting di IPM, saya dan ibu selalu berpesan di Muhammadiyah kita belajar untuk terus beramal tanpa peduli jabatan kita apa. Biarkan Allah yang melihat kesungguhan kita, kalau sudah saatnya maka jabatan itu akan datang dengan sendirinya.” Lanjutnya..
Lebih Lanjut Ia menceritakan bahwa Alhamdulillah pesan itu telah mengantarkannya menjadi Ketua PD IPM Kabupaten Enrekang dan Sekum PW IPM Sul-Sel selama 2 periode. Apa yang menjadi capaian Furqan juga tidak lepas dari peran ibunda tercinta kami, Aisyah Muhammad, S.Pd.
“Bersyukur kami mempunyai ibu yang rela melepas anaknya berjuang, meski kami sadar ibu selalu membutuhkan kami di rumah apatahlagi beliau sendirian membesarkan kami semenjak ayah wafat ketika saya kelas 6 SD dulu, Bagi kami, Ibu adalah Panutan bagi Ibu Aisyiyah dalam mendidik anak-anaknya. Beliau yang selalu memotivasi dikala semua org tidak yakin dengan kapasitas anak-anaknya dalam mengurusi organisasi, bahkan juga tidak jarang ibu membantu langsung, pernah ketika spanduk perkaderan PKTM 1 belum selesai saya buat, padahal acara akan berlangsung malamnya, tanpa ragu ibu menggunakan kain jahitannya dan menempelkan sendiri huruf demi huruf ucapan pembukaan PKTM 1 yang anaknya adakan, karena pada saat itu masih jarang percetakan spanduk.”
Iapun menutup bahwa Tidak jarang komputer dan printer rumah kami bawa ke lokasi perkaderan agar bisa digunakan untuk menyelesaikan administrasi perkaderan. Terima Kasih Ibu yang telah mendidik kami agar menjadi kader yang terus mengabdi di Muhammadiyah. Terima kasih kakanda dan ayahanda serta ibunda yang mendidik kami di IPM, IMM dan Muhammadiyah.”
Terima kasih Adinda Muhammad Furqan Ramli sudah menjadi kader IPM yang tangguh. Terima kasih IPM yang telah menjadikan Furqan orang yang hebat. Selalulah ingat pesan Kiai Ahmad Dahlan.
“Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah”
* Ditulis oleh Muhammad Ridha Ramli, SE (Ketua Umum PC. IMM Kota Depok) sekaligus Kakak kandung dari Muh. Furqan Ramli. (Bang El)