Beranda Berdikari BKKBN Gorontalo Gelar Orientasi Peningkatan Kapasitas PRO-PN

BKKBN Gorontalo Gelar Orientasi Peningkatan Kapasitas PRO-PN

0

MataKita.co, Gorontalo – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo gelar Orientasi peningkatan kapasitas bagi pengelola program prioritas nasional (PRO – PN) tingkat Provinsi Gorontalo dengan tema “Ayo cegah stunting dengan mengoptimalkan pengasuhan pada massa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) pada lokasi stunting,” kegiatan berlangsung di Ball Room Maqna Hotel, Senin (27/05/2019) Pukul 10.00 Wita.

Permasalahan di Indonesia saat ini adalah masalah tentang Gizi ganda, yaitu kekurangan gizi seperti Wasting (kurus) dan Stunting (pendek). Maka dari itu Kepala Perwakilan Bkkbn Provinsi Gorontalo Muhamad Edi Muin telah berkomitmen untuk menjalankan Program kependudukan secara Optimal.

Melalui proyek promosi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) 1000 Hari pertama Kehidupan, terkait penurunan angka Stunting pada tahun 2019 mempunyai program dan kegiatan berupa pengadaan materi dan media KIE.

Saat di wawancara Kepala perwakilan Bkkbn Provinsi Gorontalo Muhamad Edi Muin mengungkapkan bahwa fenomena yang terjadi anak stunting di Indonesia sebenarnya tidak hanya di alami oleh keluarga yang kurang mampu ataupun berada di atas 40% hal ini terjadi karena Kurangnya pemahaman terhadap 1000 hari pertama kehidupan.

Setelah itu Muhamad Edi Muin menjelaskan Pentingnya peran lingkungan dan pemerintah maka melalui kegiatan ini dirinya melibatkan Mitra Kerja.

“Ini adalah kegiatan tentang orientasi pencegahan stunting yang melibatkan mitra kerja. ini hari kita coba dulu bersama camatnya, kepala desanya kemudian PKK-nya kemudian PLKB-nya, kadernya supaya kita Satu Bahasa Satu frame untuk melihat bagaimana Stunting itu bisa diatasi karena pasti BKKBN tidak bisa menyelesaikan sendiri,” jelas Edi Muin.
Dirinya juga mengatakan hal ini dibutuhkan sinergitas dari semua komponen yang tadi untuk sama-sama mencari solusi cerdas untuk di jadikan sebuah strategi operasional, dan bagaimana mengatasi angka stunting yang ada.

Dalam menekan angka stunting di tahun ini BKKBN Provinsi Gorontalo sudah merambat 3 kabupaten yang tahun kemarin hanya 2 Kabupaten Gorontalo, Boalemo, dan tahun ini bertambah satu kabupaten lagi, yakni Kabupaten Pohuwato.

Dirinya berharap dengan bertambahnya kabupaten Pohuwato dalam menekan angka stunting dapat menggugah masyarakat.

“Hal ini pasti berimbas terhadap tingkat kecerdasan anak bangsa ke depan seperti kita ketahui bahwa stunting itu yang lahir pendek itu karena gagal tumbuh normal, sangat berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan Jadi bukan hanya persoalan pendeknya tapi kemudian juga berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan otaknya,” jelas Edi Muin.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT