MataKita.co, Enrekang – Badan Amil Zakat nasional untuk mendorong peningkatan kompetensi amil supaya mampu mengelola zakat dengan amanah, profesional dan tangguh. Pelatihan amil zakat bertujuan agar pekerjaan yang dilakukan amil bisa dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel. Serta mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan standar kompetensi kerja yang telah dipersyaratkan, Senin (15/07/2019).
Baznas mengadakan pelatihan ini dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas amil bagi seluruh pimpinan BAZNAS secara bertahap. Kesempatan ini di manfaatkan
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kab. Enrekang, akan terus mengikuti program BAZNAS pusat tersebut.
Menurut pimpinan BAZNAS Enrekang Baharuddin, mengatakan, Baznas akan selalu mengupayakan agar seluruh pengumpulan dan pendistribusian yang disalurkan kepada asnaf zakat dapat dipertanggungjawabkan, transparan, merata dan akuntabel di mata masyarakat. Karenanya Lembaga pendidikan dan dilklat (LEMDIKLAT) BAZNAS RI dan Sertifikasi Profesi (LSF) Baznas, sangat urgen keberadaan nya.
“Kegiatan ini bersifat sangat subtansi dan prioritas di ikuti bagi pimpinan BAZNAS dan staf pelaksana. Pelatihannya di kelompokkan pada 2 kategori yaitu skema pimpinan dan skema pelaksana. Tapi untuk Enrekang, kami pimpinan dulu, insyaallah staf akan di maksimalkan ikut. Pelatihannya sudah angkatan ke 7, Pesertanya terbatas, hanya 37 orang, kami 4 orang pimpinan BAZNAS ikut dari Enrekang,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskannya bahwa Tugas di BAZNAS terlalu berat saat ini, menjembatani antara di sikaya muzakki dengan si miskin Mustahik. Menjadikan Mustahik menjadi Muzakki ini yang berat sekali, karena itu kita butuh kompetensi SDM sesuai kebutuhan organisasi Baznas itu sendiri.
“Pokoknya kita komitmen di Enrekang, betul betul ingin memberdayakan para mustahik dengan bekal ilmu dalam meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kehidupan supaya dapat menjadi muzakki, melalui pengelolaan zakat yang benar banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menolong sesama, tidak hanya itu tugas bersama pemerintah adalah penurunan angka kemiskinan di Kab Enrekang,” jelasnya.
Dengan harapan bahwa Kami optimis, pelatihan amil zakat akan meningkatkan kompetensi pengelolaan zakat di Enrekang. Seperti diketahui, potensi zakat di Enrekang sangat besar bisa mencapai 20 milyar pertahun, Sehingga pelatihan ini sangat urgen, mengelola zakat yang besar butuh kompetensi SDM Amil yang mumpuni ungkapnya.
“Lembaga zakat harus profesional dan kredibel dalam penghimpunan dan pengelolaan dana zakat. Pelatihan ini dilakukan untuk memastikan agar amil zakat memiliki standar yang sama dalam bekerja,” tukas pria yang juga merupakan Dosen STKIP Muhammadiyah Enrekang ini.
(Bang El)