MataKita.co, Makassar – Stuned-Nuffic Neso kembali membuka peluang bagi para mahasiswa di sulawesi selatan untuk melanjutkan studi ke negeri belanda.
Kali ini Stuned-Nuffic Neso menjajaki peluang kerja sama dengan Universitas Hasanuddin, dalam kunjungannya yang dirangkaikan audiensi dengan Rektor Unhas, Dwia Aris Tina-Pulubuhu di Rektorat Unhas lantai 8, Senin (2/12/2019).
Stuned yang diwakili oleh Indy Hardono, team coordinator schoolarship Nuffic Neso beserta Alumni lepasan program beasiswa Stuned, baik yang telah menjadi staf pengajar di Unhas maupun alumni unhas yang sedang menjalani program beasiswa di belanda.
Nuffic Neso adalah lembaga kemitraan belanda terutama menjalin kerja sama antara kementrian pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta kementrian luar negeri belanda.
Berperan dalam mewadahi kerja sama kemitraan internasional antara negara belanda dan negara-negara lain terutama dalam bidang pendidikan.
Penjajakan peluang kerjasama antara unhas dan stuned kali ini seperti yang diungkap oleh Indy Hardono.
“Bertujuan untuk menjaring mahasiswa-mahasiswa berpotensi agar kedepannya dapat menjadi agent of change (agen perubahan) setelah kembali ke daerahnya masing-masing,” ujarnya.
Selanjutnya Indi Hardono menjelaskan perguruan tinggi di negeri Belanda cukup diperhitungkan di dunia.
“Secara akademik kampus-kampus di belanda tergolong standar di benua eropa tetapi masuk dalam peringkat kampus terbaik dunia selain itu ditunjang dengan ketersediaan fasilitas yang sangat mendukung untuk pengembangkan pengetahuan,” jelasnya.
Sementara itu, kuota beasiswa tak mempunyai target dan batas namun hanya untuk para peserta yang mempunyai kemampuan.
“Penerimaan para peserta program ini tidak berdasarkan pada kuota tertentu, namun yang mempunyai kualitas yang baik. Sejak program ini buka, sampai sekarang telah meluluskan para peserta sekitar 4000 orang, sebanyak 103 alumni berasal dari wilayah Sulawesi Selatan,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor Unhas Dwia Aris Tina-Pulubuhu mengatakan selain Belanda mempunyai sejarah baik dengan Indonesia, namun juga mempunyai misi ilmu pengetahuan kedepannya.
“Hubungan diantara indonesia-belanda punya keterikatan yang erat dalam sejarah, kedepannya Belanda sebagai salah satu negara terdepan dalam destinasi studi dan pengembangan pengetahuan,” katanya.
Dengan demikian Dwia Aris Tina Pulubuhu menambahkan “kerjasama unhas dengan pihak stuned secara langsung juga menciptakan peluang yang lebih besar bagi alumni unhas di masa yang akan datang,” tambahnya.
(rhm)