Matakita.co (Telaga Biru) – SDN 9 Telaga Biru menjadi tempat berlangsungnya Peringatan hari Ibu yang ke 91 tahun 2019, yang dirangkaikan dengan sosialisasi tentang bahayanya narkoba untuk anak dan remaja dengan tema “Remaja melawan narkoba untuk Gorontalo Unggul”, Jumat (20/12/2019)
Dalam sambutannya, Kepala sekolah SDN 9 Telaga Biru Mutyah Uno menyampaikan rasa terima kasih kepada penyelenggara yang telah memilih SDN 9 Telaga Biru sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan tersebut
“Saya sangat berterima kasih karena sekolah saya dipilih untuk mendapatkan layanan atau pemberitahuan informasi tentang bahayanya penyalahgunaan narkoba dan itu benar-benar sangat kami butuhkan, karena kita ketahui bersama sekarang ini peredaran dan bahaya narkoba itu sudah merambah sampai ke tingkat bawah.” Ungkap Mutyah Uno
Kanit bimas Polsek telaga biru Aipda Aliyudin Harun bersama Kanit Reskrim Polsek Telaga biru Aipda Suwarjono turut hadir juga dalam kegiatan tersebut, dimana mereka menjelaskan sangsi yang akan di kenakan kepada pengguna Narkoba.
Aliyudin berharap pada kesempatan ini, para siswa sekaligus guru-guru yang hadir dalam kegiatan ini agar mendengar materi yang akan di berikan, para siswa di berikan pemahaman agar terhindar dari penyalahgunaan Narkoba.
“Kami mohon kepada adik adik siswa untuk menyimak materi ini,supaya adik adik siswa bisa terhindar dari penyalahgunaan narkoba ini. Target atau sasaran dari pengedar narkoba ini yaitu para anak anak dari tingkat SD sampai tingkat SMA.” Terang Kanit Binmas Polsek Telaga Biru
Selanjutnya, sambutan sekaligus pemberian Materi oleh BNNP Gorontalo Kasi Rehabilitasi BNNP Gorontalo Budi Kurniawan Kiyai.
Sebelum mengawali materinya dirinya mengucapkan terimakasih kepada Ibu kepala sekolah SDN 9 Telaga biru yang telah melibatkan BNNP Gorontalo pada kegiatan yang sangat penting ini.
“Perlu kami sampaikan kami dari bidang rehabilitasi BNNP Gorontalo, jadi tugas kami adalah berhubungan dengan para korban atau sudah menjadi penyalahgunaan narkoba, jadi kami informasikan dari tahun 2016 sampai dengan sekarang klien kami atau pasien kami yang sudah direhabilitasi sekitar 1400 orang dan itu 70% adalah anak anak.” Jelas Budi Kurniawan Kiyai.
Dirinya mengungkapkan bahwa klien yang sering di tanganinya merupakan anak di usia kelas 4 SD sampai dengan usia 60 tahun itu yang telah di tangani sekarang.