Beranda Berdikari Listrik Padam, Penambak Ikan Malangke di Lutra Sulsel Mengeluh

Listrik Padam, Penambak Ikan Malangke di Lutra Sulsel Mengeluh

0

MataKita.co, Luwu Utara – Sejak Sabtu, 19 April 2020. listrik padam dan menyebabkan beberapa kegiatan perekonomian masyarakat Malangke terkendala dan menderita kerugian. Tidak terkecuali masyarakat di Desa Pince Pute, Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin, (20/4/2020).

Menurut keterangan warga, listrik tersebut padam, lalu Beberapa jam setelah itu kembali menyala dan padam lagi.

“Mati menyala terus lampu di sini, Sering sekali memang mati lampu kalau hari pasar (hari Sabtu/hari pasar Besar Pince Pute). biasanya satu hari full mati, malam pi nanti baru menyala. Hari Sabtu kemarin dulu, tidak sampai satu hari full ji mati lampu. Tapi sekarang madodong (Baca: lemah) lampu sampai sekarang,” terang Baba, salah seorang warga di desa Pince Pute.

Tak hanya itu, atas dampak proses pemadaman tersebut. Sejumlah keluhan masyarakat, dari beberapa latar belakang masyarakat pekerja dan pengusaha datang diantaranya; Ada petambak ikan Malangke dan pengusaha es batu yang sedia membantu proses nelayan dalam menjaga ikannya tetap segar.

Salah seorang dari petambak ikan malangke mengaku kewalahan karena harus menempuh jarak yang jauh di kecamatan yang berbeda untuk mengambil es yang utuh, tentu tujuannya agar menjaga hasil tangkapan agar tetap segar.

“Maressa (baca: susah) sekali cari Es Batu kalau madodong (baca: lemah) mi listrik, jauh sekali Ki ambil Es Batu, di Amassangeng (Ibu kota di Kecamatan lain),” keluh Bapak Ira, Petambak Ikan Malangke.

Tak hanya keluhan dari nelayan. Keluhan dari pengusaha es batu pun juga turut ikut mengutarakan apa yang dirasakan dari dampak pemadaman yang tidak jelas ini.

“Naik sekali mi tagihan listrik, tapi listrik yg nakasi ki madodong (listrik yg diberikan lemah). Maccolo’ (mencair) semua Es batu ku na taro,” kata Mamak Baba, salah satu pemilik usaha Es batu langganan petambak ikan Pince Pute.

“Satu hari saja madodong lampu maccolo’ semua mi es batu, apalagi kalau 3 hari, sedangkan pegawai listrik tiap bulan mettagi (menagih),” lanjut Mamak Baba.

Pelajar dan mahasiswa juga turut serta merasa resah, atas proses pemadaman itu. Karena berdampak pada akses internet jaringan yang tidak stabil. hingga akhirnya mengganggu proses aktivitas pengerjaan tugas/belajar-mengajar dan perkuliahan yang semuanya telah serba online. Apalagi di saat kondisi dunia ini, telah dilanda oleh virus corona.

Sampai saat ini belum diketahui pasti apa penyebab langganan listrik padam di Desa Pince Pute, Malangke. Masyarakat Malangke sangat berharap kejadian ini tidak terus terulang, sebab akan merugikan perekonomian masyarakat kecil khusunya dan juga aktivitas masyarakat pada umumnya.

“Dimasa pandemi seperti ini, lumbung pangan ada di Desa. Sistem perekonomian masyarakat yang tersumbat di pedesaan akan menyebabkan tersumbatnya distribusi pangan untuk masyarakat perkotaan,” kata Jumartono, Pemuda Desa Pince Pute.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT