Matakita.co, Amman- Raja Yordania Abdullah II memberi peringatan kepada negara zionis Israel untuk mengurungkan niatnya untuk mencaplok sebagian besar wilaya tepi barat Palestina.
Hal tersebut diungkap Abdullah II saat wawancara dengan Der Spiegel pada hari Jumat, (15/5), “Para pemimpin yang menganjurkan solusi satu negara tidak mengerti apa artinya,” katanya.
“Apa yang akan terjadi jika Otoritas Nasional Palestina runtuh? Akan ada lebih banyak kekacauan dan ekstremisme di wilayah itu. Jika Israel benar-benar mencaplok Tepi Barat pada Juli, itu akan menyebabkan konflik besar-besaran dengan Kerajaan Yordania,” dilansir Al Jazeera, Sabtu, (16/5).
Khaled Elgindy, rekan senior di Institut Timur Tengah, mengatakan rencana aneksasi “Israel” dapat menimbulkan ancaman bagi kerajaan Yordania.
“Bagi monarki di Yordania, berakhirnya solusi dua negara – dimana rencana dan aneksasi ini benar-benar bertujuan untuk mencapainya – mengakhiri setiap prospek negara Palestina, bukan hanya merupakan ancaman strategis, tetapi sangat mungkin bahkan merupakan ancaman eksistensial terhadap monarki di Yordania,” terangnya.
Yordania telah melobi Uni Eropa untuk mengambil “langkah-langkah praktis” untuk memastikan pencaplokan ini tidak terjadi.