Beranda Berita Gelar Aksi, FPR Tuntut Pembatalan SK DO Mahasiswa Stimik Akba

Gelar Aksi, FPR Tuntut Pembatalan SK DO Mahasiswa Stimik Akba

0

MataKita.Co, Makassar – Front Perjuangan Rakyat (FPR) menggelar aksi bentang Spanduk yang bertuliskan PTUN Harus Netral dan Cabut SK DO Mahasiswa Stmik Akba Makassar di depan Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar di jln Raya Pendidikan No.1 Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (14/07/2020).

Aksi tersebut dihadiri oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam FPR dengan membentang spanduk yang bertulisakn pengecaman terhadap Pimpinan Kampus Stmik Akba juga kepada PTUN supaya netral dalam mengambil keputusan.

“Saya selaku korban sangat berharap kepada hakim yang menangani kasus kami supaya netral dalam mengambil keputusan, karna SK Droup Out yang diberikan oleh Pimpinan Stmik Akba sangatlah cacat materil dan cacat formil karna tidak ada dasar hukum di keluarkannya, Ujar Misabhuddin

Lanjut misbah, mahasiswa yang hanya menuntut hak dan kewajibannya dalam kampus dan ingin mewujudkan prinsip-prinsip demokratis sesuai yang di atur dalam uu no 12 tahun 2012 pasal 6 huruf b kini di renggut masa depannya dengan adanya surat keputusan droup out secara sepihak, tandasnya.

Melihat praktek-praktek kekerasan akdemik di dunia kampus akhir-akhir ini sangat masif karna persoalan meyampaikan kebebasan berpendapat di muka umum yang diatur dalam pasal 28 huruf e ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 .

“Saya menganggap bahwa adanya uu no 12 tahun 2012 tentang perguruan tinggi yang memberikan legitimasi perguruan tinggi untuk mebuat aturan sendiri, maka dengan hal inilah membukakan ruang untuk kampus untuk sewenang-sewenang melakukan prkatek-praktek kekerasan akademik yang tidak demokratis dan memperlihatkan watak fasis mereka”, terang misbah.

Kampus wadah untuk menimbah ilmu dan mengembangkan intelektual kini di nodai oleh praktek-praktek birokrasi kampus yang anti kritik dan berwatak fasis.

Harapan mahasiswa ialah membutuhkan pendidikan yang ilmiah, demokratis dan mengabdi kepada rakyat bukan antik kritik dan sewenang-wenang men droup out mahasiswa, harapnya.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT