Oleh : Andi Hendra Dimansa*
Performa politik Partai Nasdem Sul-Sel kian menunjukkan kekuatan sebagai partai yang akan menentukan kekuatan politik di Sul-Sel. Kemenangan yang telah diraih di agenda politik mulai dari Pilcaleg hingga Pilkada serentak semakin mengokohkan Nasdem sebagai partai papan atas di Sul-Sel. Pencapaian Nasdem diberbagai agenda politik menunjukkan Nasdem sebagai partai yang punya kans menentukan percaturan politik di skala Sul-Sel terlebih lagi diperebutan orang nomor satu di Sul-Sel yang akan datang.
Nasdem Sul-Sel telah memiliki kesiapan baik dari segi jaringan maupun kekuatan Gress root yang telah teramat militan membuat partai besutan Surya Paloh dengan tagline “Politik tanpa mahar” memiliki nilai tersendiri dari berbagai kalangan yang cukup meyakinkan untuk melabuhkan pilihannya di Nasdem atau kandidat yang diusung langsung oleh Nasdem. Pilkada serentak di Sul-Sel yang diikuti oleh 12 kabupaten/kota se-Sul-Sel telah menempatkan tujuh pasangan kandidat dari Partai Nasdem sebagai pemenang seperti Kota Makassar, Gowa, Barru, Pangkep, Tana Toraja, Soppeng dan Selayar. Kemenangan itu telah menjadi tanda bahwa partai yang bervisi “Restorasi Indonesia” akan semakin mengakar dan berpengaruh di Sul-Sel.
Kemenangan yang diraih oleh kandidat usungan Partai Nasdem menjadi pencapaian tersendiri dalam perhelatan politik di Pilkada serentak 2020. Namun, hal lain yang juga penting untuk diperhatikan bahwa selain Nasdem yang menjadi pengusung terdapat juga beberapa partai yang bersama-sama sebagai partai pengusung. Namun, Nasdem mampu menunjukkan diri sebagai partai pengusung yang tangguh terlebih lagi kemenangan duet Nasdem-Nasdem di Pilwalkot Makassar. Keberhasilan Nasdem di Pilwalkot Makassar wajar menjadi sorotan mengingat keberadaan Hj. Fatmawati Rusdi sebagai Calon Wakil Wali Kota yang tak lain istri RMS Ketua Nasdem Sul-Sel.
Realitas politik yang dapat menjadi gambaran konfigurasi politik Sul-Sel kedepan akan terlihat dari hasil Pilkada serentak 2020 sebagai kalkulasi politik dalam mengarungi perebutan kursi 01 Sul-Sel kedepan. Beberapa Kepala Daerah yang telah berhasil terpilih kembali seperti Adnan IYL (Gowa), Indah (Lutra) dan Thoriq Husler serta Danny Pomanto (Makassar) memiliki peluang berbicara lebih jauh di konteks Pilgub Sul-Sel. Kondisi ini akan membuat pertarungan politik Sul-Sel akan bertabur bintang-bintang yang memiliki pengalaman memimpin daerahnya masing-masing.
Modal tujuh kemenangan di Pilkada serentak membuat Nasdem memiliki peluang besar memainkan dan menentukan gerak politik di Sul-Sel. Kemenangan besar yang diraih oleh Nasdem membuat nama Ketua Nasdem Sul-Sel H. Rusdi Masse yang karib disapa dengan RMS menjadi nama yang akan melejit diperhelatan Pilgub Sul-Sel kedepan. Posisi politik RMS kian diperhitungkan bukan hanya sebagai mantan Kepala Daerah yang tangguh selama 10 tahun memimpin Sidrap. Tetapi, yang lebih menarik RMS juga teramat piawai sebagai Ketua Partai Nasdem tentu warga Sul-Sel masih ingat sepak terjang RMS yang mampu menumbangkan petahana Bupati Takalar dengan memenangkan pasangan usungan Nasdem.
RMS juga telah membuktikan diri sebagai pemimpin daerah yang berprestasi dan diikuti oleh kemenangan besar yang dicapai pada Pileg dengan mampu mencapai suara sekitar 119 ribu yang telah teramat mantap mengantarkan RMS sebagai legislator di Senayan. Kepiawaian RMS kembali terbukti di Pilkada serentak Sul-Sel yang menurunkan usungan-usungan terbaiknya terlebih lagi Pilwakot Makassar yang turut mengikutsertakan Hj. Fatmawati Rusdi sebagai Calon Wakil Wali Kota Makassar mendampingi Danny Pomanto mampu meraih kemenangan yang cukup besar. Selain figur RMS sebagai ketua partai yang patut diperhitungkan juga terdapat nama lain yang punya posisi tawar menarik yakni Ketua Golkar Sul-Sel Taufan Pawe yang saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota Pare-Pare segaligus pada perhelatan Pilkada serentak 2020 usungan Golkar juga mampu mendulang kemenangan.
Pencapaian Nasdem Sul-Sel semakin mengokohkan RMS sebagai figur kuat yang akan sangat mungkin maju sebagai penantang utama Gubernur Sul-Sel. Posisi RMS memiliki nilai tawar yang menjanjikan dengan segudang pengalaman yang masih sangat langka bila dibandingkan dengan berbagai figur yang punya niatan berkompetisi di Pilgub Sul-Sel mendatang. Pembacaan lain yang turut menguntungkan posisi RMS bila ikut berkompetisi adalah Sul-Sel memiliki tradisi yang panjang dipimpin oleh seorang Kepala Daerah yang berprestasi membangun daerahnya, pemimpin Sul-Sel biasanya dipimpin oleh orang yang punya kendaraan politik yang mengakar diberbagai daerah termasuk dalam hal ini sebagai Ketua Partai dan tradisi kepemimpinan Sul-Sel biasanya pemimpin yang kuat punya keluarga atau kolega yang jadi Kepala Daerah setelahnya.
Berdasar dari tradisi kepemimpinan di Sul-Sel figur RMS tampaknya menjadi figur yang memenuhi kriteria itu. Sehingga kedepan RMS bersama Partai Nasdem memiliki peluang teramat besar menentukan gerak politik di tanah Celebes. Hal,lain yang patut diperhatikan bahwa hanya figur RMS sebagai satu-satunya mantan Kepala Daerah yang masih eksis sebagai legislator plus Ketua Partai dalam waktu yang bersamaan.
Langkah-langkah politik Nasdem bersama RMS akan sangat mempengaruhi jalannya politik Sul-Sel kedepan. Seandainya RMS bersama Nasdem membuat poros melawan Gubernur Petahana peluang itu sangat terbuka. Singkatnya RMS menjadi figur yang sangat siap untuk kontekstasi Pilgub Sul-Sel kedepan mengingat pencapaian RMS sebagai politisi plus sebagai Ketua Partai yang telah banyak mendulang kemenangan. Walaupun terdapat juga nama-nama Kepala Daerah yang juga patut diperhatikan langkah-langkah politiknya seperti Adnan IYL, Danny Pomanto, Taufan Pawe, Thoriq Husler dan Indah. Singkatnya berdasarkan realita politik hasil Pilkada serentak 2020 akan menghasilkan bintang-bintang dengan peluang bertarung di Pilgub Sul-Sel kedepan.
*) Penulis adalah Direktur Riset PT. Elekta Research Indonesia
