Beranda Mimbar Ide Reaktualisasi Jelang Era Society 5.0, Tingkatkan Sukma Intelektual & Inovasi Baru

Reaktualisasi Jelang Era Society 5.0, Tingkatkan Sukma Intelektual & Inovasi Baru

0
Kariadi
Kariadi

*Oleh: Kariadi 

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lebih dari setengah abad usianya kini akan memasuki usia ke-58 tahun pada 14 Maret 2022 nanti. Organisasi ini didirikan pada tahun 1964 yang bertempat di Yogyakarta. Didirikan karena atas dua faktor yaitu untuk menjawab tantangan zaman yang mencerahkan umat dalam melawan kebodohan dan meluruskan kiblat bangsa saat pergolakan pengaruh paradigma ideologi sekulerisme.

Fenomena saat ini Indonesia berada di pusaran revolusi 4.0 atau zaman serba digital yang akan menjelang zaman tantangan baru yaitu society 5.0 atau menyosong Smart Masyarakat 5.0 yang artinya integrasi melalui dunia maya ke dunia nyata berbasis teknologi, yang dicetuskan melalui pemerintah Jepang.

Masi terisimpan dalam ingatan seperti apa yang dijelaskan senior saya Kakanda Naim S.Pd., M.Geo, pada saat menyajikan materi yang bertemakan “Tantangan Kader Dalam Mengahadapi Revolusi 4.0” yang bertempat di pelataran Masjid Malim UHO tahun lalu.

Ia menjelaskan bahwa revolusi industri 1.0 ditandai oleh penggunaan mesin uap untuk menggantikan tenaga manusia dan hewan.

Revolusi industri 2.0 melalui penerapan konsep produksi massal dan mulai dimanfaatkannya tenaga listrik. Revolusi industri 3.0 ditandai dengan penggunaan teknologi otomasi dalam kegiatan industri.

Selanjutnya revolusi industri 4.0, menjadi lompatan besar bagi sektor industri, di mana teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Namun seiring berkembangnya waktu Revolusi Industri 4.0 yang dibarengi berkembangan era disrupsi, tiba-tiba kita dikejutkan dengan munculnya Society 5.0.

Pengguliran zaman ini menjadi persoalan fundamental bagi Kader-kader IMM Fisip UHO agar bersiap melakukan gerakan perubahan, demi menyambut era berganti 4.0 ke-5.0. Untuk itu mengobarkan semangat dedikasi yang tinggi dalam memberikan ide dan gagasan untuk mengamalkan nilai-nilai dasar Trilogi IMM, agar tetap eksis menuju society 5.0 yang berorientasi pada teknologi yang kongkrit.

Apalagi soal intelektual digital kader, masih belum mapan sehingga terkadang tak mampu beradaptasi dengan fase perkembangan kemajuan zaman. Atas dasar itu kita mengunakan teknologi komunikasi sebagai sarana media pembelajaran agar tidak gagap kedepannya.

Masing-masing kita punya kelebihan dan kekurangan. Mari kita saling melengkapi dan menyempurnakan untuk mencapai kebahagiaan bersama dalam meyantukan potensi.

Kader-kader IMM harus mengisi ruang-ruang gerakan dan berbeperan aktif dalam mengembangkan karya digital dan karya nyata.

Kita akan berusaha sekuat mungkin untuk upgrade skill serta mendorong, menata dan memperbaiki kapasitas kader. Agar lebih mumpuni dan layak dalam menghadapi era society 5.0.

Dalam menjelang masa society 5.0 ini, kita dituntut untuk dapat lebih merekonstruksi spirit pergerakan agar memiliki kemampuan memecahkan masalah kompleks, berpikir maju, kritis, kreativitas dan inovasi baru untuk menjawab tantangan zaman kedepan yang luar biasa.

IMM Fisip UHO baru saja dirintis dan terbentuk kembali tahun lalu tidak dengan hal yang muda, yang saat ini memasuki usia setahun, tentu masi banyak kekurangan dan perlu gerakan pembaharuan menuju revolusi yang besar seperti yang di Cita-citakan founding father IMM Djazman Al-Kindi Dkk.

Kekurangan inilah yang menjadi bahan evaluasi dalam tubuh ikatan, agar memberikan terobosan yang tak sekedar berjalan melainkan melakukan lompatan untuk memberikan contoh yang terbaik pada regenerasi di periode selanjutnya. Agar tidak degradasi atau stagnan seperti sebelumnya.

Berangkat dari hal itu, kita menyikapi perkembangan zaman dan menyiapkan strategi, konsep berpikir maju untuk menciptakan kualitas dan pontensi kader yang sesuai dengan basic keilmuan masing-masing untuk berkontribusi pada ikatan, bangsa dan negara, demi menyambut pergantian era revolusi 4.0 ke-5.0 yang mencerahkan.

Sejatinya IMM dilahirkan untuk menjawab tantangan zaman dan sebagai wadah peningkatan intelektual mahasiswa, sehingga melatih para kadernya membaca, berdiskusi dan menulis. Agar semakin tajam dalam menganalisis realitas sosial untuk menjawab tantangan dalam menjelang zaman era society 5.0.

Kader-kader IMM harus senantiasa dipertahankan peran intelektualnya agar tidak terjerumus pada perkembangan zaman yang sifatnya tidak mendidik dan merusak moral.

*) Penulis adalah Ketua Umum Pikom IMM Fisip Universitas Haluo Oleo

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT