Beranda Politik Sirkuit Tanpa Pagar, DPRD Pangkep Minta Pemerintah Daerah Bertindak Cepat

Sirkuit Tanpa Pagar, DPRD Pangkep Minta Pemerintah Daerah Bertindak Cepat

0

MataKita.co, Pangkep – Kondisi Sirkuit Karaeng Mallombassang di Kabupaten Pangkep mendapat sorotan tajam dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pangkep. Bukan karena prestasi balapan, melainkan karena minimnya standar keselamatan di fasilitas milik pemerintah daerah tersebut.

Sekretaris Komisi II DPRD Pangkep dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Syamsinar, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sirkuit. Langkah itu diambil setelah ia menerima laporan masyarakat terkait kecelakaan yang baru-baru ini terjadi di lokasi tersebut. Selasa, (28/10/2025).

“Saya datang ke sini untuk memastikan langsung kondisi sirkuit setelah adanya laporan masyarakat tentang kecelakaan beberapa hari lalu,” ujar Syamsinar di sela-sela sidak.

Dalam peninjauannya, Syamsinar menemukan bahwa lintasan sirkuit tidak memiliki pagar pembatas sama sekali. Akibatnya, siapa pun dapat masuk dan menggunakan area lintasan tanpa pengawasan dari pihak berwenang.

“Kalau kita lihat, sirkuit ini tidak memiliki pagar sama sekali. Ini sangat berisiko, terutama bagi keselamatan,” tegasnya.

Menurutnya, fasilitas publik seperti sirkuit semestinya memenuhi standar keselamatan dan pengawasan yang memadai. Tanpa adanya pagar atau pengaturan yang jelas, potensi kecelakaan akan terus meningkat, apalagi jika digunakan secara bebas oleh masyarakat umum.

Syamsinar pun mendesak pemerintah daerah dan dinas terkait untuk segera melakukan pembenahan demi mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

“Saya harap dinas terkait memikirkan solusi agar sirkuit ini lebih aman. Minimal dibuatkan pagar keliling agar tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Selain itu, ia juga menyoroti lokasi sirkuit yang berdekatan dengan pemukiman warga dan sekolah. Kondisi ini dinilainya semakin memperbesar risiko, karena jalan di sekitar lintasan juga digunakan masyarakat untuk beraktivitas sehari-hari.

“Ini yang berbahaya, karena ada aktivitas warga dan anak sekolah di sekitar lintasan. Banyak yang melintas karena jalannya gabung dengan jalan masyarakat,” jelasnya.

Facebook Comments Box
ADVERTISEMENT