Oleh : Aswar Hasan*
Saya sungguh beruntung nan bahagia karena mendapat saran dan nasehat dari seorang Maha Guru Professor Husni Tanra, Ph.D supaya membaca karya agung seorang dokter Spesialis Bedah Saluran Pencernaan dari Jepang, bernama DR. Shigeo Haruyama yang menulis buku berjudul “The Miracle of Endorphin. Buku tersebut, telah dicetak 5 Juta examplar di Jepang, dan laku laris bagaikan kacang goreng yang renyah.
Sejak zaman dahulu kala, khususnya dalam tradisi pengobatan di Timur, jika seorang pasien mendatangi seorang dokter (tabib) karena sakit, maka yang pertama dilakukan sang dokter adalah membungkukkan diri di depan pasien dan meminta maaf. Hal itu dikarenakan adanya anggapan bahwa seorang dokter turut bertanggung jawab untuk mencegah orang yang sehat menjadi sakit. Pesan moralnya, adalah bahwa seorang dokter Adalah bukan sekadar seorang penyembuh, tetapi yang lebih utama adalah karena tugasnya membuat orang-orang menjadi sehat dan mencegah mereka menjadi sakit, bukannya hanya menjadi penolong yang bersedia mengobati setelah penyakit timbul.
DR. Shigeo adalah sosok dokter yang faham tentang sistem pengobatan tradisional timur yang mengedepankan sistem dan gaya hidup sehat lalu memadukan dengan via video model barat yang lebih moderen.
Shigeo menyatakan bahwa usia kita sebagai hewan bertulang belakang sejatinya bisa hidup hingga 125 tahun. Hal itu disebabkan kita mengalami pertumbuhan cel otak selama 5 kali pertumbuhan, dimana otak manusia bertumbuh dalam setiap satu kali periode mencapai hingga usia 25 tahun. Dengan demikian rentang kehidupan manusia adalah 5 X 25 =125 tahun.
Dr. Sheigo Haruyama mengemukan bahwa rahasia hidup sehat dan berumur panjang adalah menjaga keremajaan otak, dengan cara terus memproduksi “hormon kebahagiaan (endorphin)” sebanyak mungkin melalui pikiran positif. Hormon kebahagiaan berkhasiat memperkuat daya tahan tubuh, menjaga sel otak tetap muda, melawan penuaan, meningkatkan kreativitas dan daya tahan tubuh. Sebaliknya, jika kita sering marah, merasa tertekan dan berfikir negatif, maka yang keluar adalah hormon yang memproduksi racun yang bisa memicu cancer, hipertensi, penyempitan pembuluh darah, dan penyakit degeratif lainnya. Sheigo Haruyama lalu menyimpulkan, bahwa jika ingin hidup hingga 100 tahun dan tetap sehat, latihlah diri kita untuk selalu berfikir positif dan menerapkan pola makan dengan diet sehat.
Atas kesimpulan DR. Sheigo tersebut, saya lantas menghubungkan dengan puasa, sebagaimana nasehat Nabi Muhammad, SAW yang mengatakan; ” Puasalah kamu, agar sehat. Nah. Bukankah marah bisa membatalkan puasa? Karenanya, orang puasa tidak boleh marah. Maka, ketika kita selalu terhindar dari marah karena merasa puasa, dan sekaligus menjalankan diet sehat karena puasa, serta bahagia ketika berbuka puasa, sehingga zat endorphine melimpah dalam tubuh kita, maka itu artinya, dengan puasa kita tidak hanya bisa sehat, tetapi sekaligus berpeluang berumur panjang.
*) Penulis adalah Akademisi Universitas Hasanuddin
[Tulisan ini pernah dimuat di kolom #Secangkirteh Koran FAJAR, Ahad (18/6/2017)]