MataKita.co, Samarinda – Sebanyak 40 orang mahasiswa prodi sejarah Universitas Mulawarman melaksanakan wisata sejarah di Kota Tepian, Sabtu 16 September 2018. Kunjungan mahasiswa ini sebagai rangkaian praktek lapangan mata kuliah Sejarah Nusantara Masa Kerajaan Islam. Kunjungan situs sejarah ini merupakan salah satu kegiatan mahasiswa sejarah demi memperkaya khasanah keilmuan. Dalam kegiatan ini, turut hadir Aksa, selaku Dosen penanggung jawab. Ia menyampaikan bahwa pembelajaran sejarah mesti di selaraskan dan diseuaikan dengan konteksnya.
“Belajar sejarah tidak cukup ketika hanya diajarkan di kelas, tapi mesti juga dipelajari melalui kunjungan situs sejarah”, Ungkap Aksa.
Dalam studi lapangan ini, Masjid Shiratal Mustaqiem merupakan salah satu situs yang dikunjungi. Situs ini dipilih sebab Masjid ini merupakan peninggalan sejarah yang cukup penting dalam syiar Islam di Kota Tepian (Kota Samarinda).
“Masjid ini merupakan bukti penting adanya syiar Islam di Kota Tepian Samarinda”, tutur Sopyan selaku juru kunci masjid.
Selain itu, masjid ini memiliki banyak makna dan simbol yang menjadi ciri khasnya. Mulai dari konstruksi bangunan maupun menara serta makna-makna yang melekat didalamnya.
Salah satu contohnya adalah adanya empat tiang penyangga utama masjid. Empat tiang tersebut bermakna, empat sahabat nabi yabg patut dicontoh baik dalam menjalankan dakwah maupun dalam mencontohi akhlaqnya, juga bermakna empat unsur penciptaan manusia yang terdiri dari tanah, air, api dan angin dan bisa juga dimaknai sebagai empat penjuru mata angin.
Selain itu, terdapat pula warna khas yang terdapat pada bangunan Masjid diantaranya warna kuning, hijau dan putih. Warna kuning menjadi ciri khas dari warna kerajaan di tanah Kutai (Kutai Kartanegara). Warna hijau disimbolkan sebagai lambang keberanian, sedangkan warna putih bermakna suci, jelas sopyan.
Dalam kegiatan ini, salah seorang perwakilan mahasiswa sangat mengapresiasi kegiatan ini. Sebab, dengan belajar dilapangan, materi mampu dipahami dengan cepat.
“Kami senang belajar langsung ditempat bersejarah, sebab kami mampu memahami dengan cepat materi perkuliahan” tutur Sonda.
Selain itu, Riyan salah seorang mahasiswa yang turut hadir dalam kegiatan ini berharap kegiatan serupa terus dilakukan.
“Kami harap kedepan masih ada kegiatan kunjungan situs sejarah”, harap Riyan.