Matakita.co, Gorontalo – Lembaga kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Ichsan Gorontalo (Fekon UIG) menyelenggarakan Latihan Kepemimpinan mahasiswa (LKM). Kegiatan ini mengangkat tema membetuk kader organisasi yang militan, intelek, kreatif, inovatif, dan generatif. Latihan dasar di laksanakan pada salah satu desa wisata yakni desa molintogupo Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bonebolango pada 6 -7 Oktober 2018.
Fakultas yang berada dibawah naungan Universitas Ichsan Gorontalo dikenal sebagai fakultas yang aktif mengikuti berbagai kegiatan. Segudang prestasi membanggakanpun berhasil diraih. Serta fakultas yang tetap menjaga silaturahmi antara senior angkatan pertama hingga tahun ini.
Kegiatan ini dibuka langsung Dekanat Fakultas ekonomi Dr. Ariawan, dalam kesempatan itu pula, ia mengisi materi Selayang pandang Fakultas. Para mahasiswa begitu antusias mengikuti kegiatan.
Mohamad Iqbal Prakoso selaku ketua panitia mengatakan bahwa kegiatan Latihan Kepemimpinan mahasiswa (LKM) adalah kegiatan yang membentuk karakter dari tiap mahasiswa serta memperkokoh kekeluargaan tiap mahasiswa. Kegiatan ini di laksanakan di salah satu tempat wisata yakni desa molintogupo Kecamatan Suwawa Kabupaten Bonebolango.
” Banyak materi dilaksanakan. Baik aktivitas indoor maupun outdoor . Yaitu kerangka berfikir ilmiah, selayang pandang BEM, Pengantar Ideologi mahasiswa, Retorika, administrasi, dan belajar dengan Alam wawasan” Jelas Iqbal.
Iqbal menambahkan, Orang-orang yang mengikuti kegiatan LKM ini merupakan mahasiswa pilihan. Berbeda dengan yang tidak mengikuti kegiatan seperti ini karena karakter yang mengikuti telah tebentuk semeasa ia mengikuti kegiatan tersebut,” tukasnya.
Ketua Bidang Pemberdayaan aparatur Organisasi (PAO) Anggita Wulandari Patappa mengatakan bahwa dengan adanya LKM, dimana PAO BEM telah melaksanakan tufoksi sebagai pemberdayaan aparatur organisasi guna meregenerasi kader-kader berkualitas yang akan meneruskan tongkat estafet BEM Fekon di masa mendatang dan mampu menjadi kebanggaan fakultas ekonomi Unisan
Putri Kelahiran Bugis Makassar ini menambahkan bahwa, Dari kegiatan tersebut, bnyak dampak positif yg diperoleh peserta, diantaranya peserta sudah mempunyai wadah atau tempat untuk membentuk jiwa kepemimpinan mahasiswa sehingga mampu menyalurkan ide2 kreatif serta berperan aktif sebagai agen sosial baik dalam lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.
“Terkait denga kendala yang di hadapi ialah hanya kurangnya koordinasi dgn ketua BEM dan panitia pelaksana LKM akan Tetapi alhamdulillah semunya masih bisa diatasi karena kekompakan dari panitia pelaksana”. Jelas Anggita Wulandari Patappa.
Dandi Mokoagow S. Akun, salah satu narasumber menjelaskan rangkaian kegiatan menarik dan mengandung nilai pendidikan karakter dan kepemimpinan yang dilalui peserta. Serta yang membedakan budaya perkaderan di ekonomi bukan hanya budaya makan bersama melainkan menghadirkan seluruh alumni-alumni untuk dapat berkumpul bersama serta memperkokoh kekeluargaan apalagi adanya saudara-saudara baru.
” Untuk mengatasi degradasi minat berorganisasi ialah dengan peserta LKM di ajarkan cara melahirkan kembali, serta melatih mental mahasiswa yang tulen dan tak bermental krupuk, apalagi dengan era sekarang mahasiswa atau pelajar lebih ke generasi gedget, maka dengan hal tersebut di review kembali sejarah mahasiswa era 98 untuk menjadikan mahasiswa merenugkan identitas mahasiswa sehingganya mereka sadar akan tanggung jawab mahasiswa hingga mereka mampu bersaing dengan negara luar, adapun materi yang di berikan pada LKM ialah memperkokoh karakter mahasiswa untuk mengontrol kinerja pemerintah. Sehingga identitas mahasiswa tertanam bagus. kegiatan LKM ini bukan hanya berakhir di kegiatan kmrin tetapi akan ada materi follow up di sela-sela waktu free mahasiswa”Jelas mantan aktivis 2011 ini.