MataKita.co, Takalar – Pernyataan Grace Natalie selaku Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menyatakan bahwa partai yang dipimpinnya tidak akan pernah mendukung praktik poligami dan berjanji memperjuangkan larangan poligami bagi pejabat publik hingga aparatur sipil negara apabila lolos parlemen menjadi polemik di masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Didi Muslim Sekutu selaku Calon Legislatif (Caleg) PSI asal Kabupaten Takalar menuturkan bahwa negara Indonesia sebenarnya mengenal larangan poligami, tetapi dengan syarat tertentu.
“(Syaratnya) Itu ada di di dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Didi menjelaskan jika pernyataan yang disampaikan Grace Natalie untuk memperjuangkan tidak adanya praktek poligami haruslah diapresiasi, meskipun itu juga perlu dilakukan kajian yang mendalam.
“Tentu harus diapresiasi, tujuannya baik, tetapi harus kita lihat konteksnya apa sehingga melarang, jadi tentu perlu kajian yang lebih dalam untuk membahas ini,” lanjutnya.
Terakhir, ia mengungkapkan bahwa pada konteks tertentu memang ada pasangan yang bersepakat untuk melakukan poligami dikarenakan beberapa hal, namun meskipun itu menurut Didi, hampir semua wanita tidak ingin dimadu.
“Meskipun ada yang bersepakat, saya rasa pada dasarnya hampir semua wanita tidak ingin dimadu ya, jadi memang perlu dikaji lebih jauh lagi tentang poligami ini,” tutupnya.
