MataKita.co, Makassar – Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Sulawesi Selatan dan Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) se-Sulawesi Selatan menggelar aksi demostrasi terkait krisis kemanusiaan yang terjadi di Uyghur Cina dan mendesak Presiden untuk tidak diam dalam kasus ini, aksi IMM Se-Sulsel ini berada didua titik yakni di Fly Over dan didepan gedung DPRD provinsi Sulawesi Selatan. (26/12/2018)
Aksi yang dimulai dari pukul 13.00 wita sampai menjeng azan Magrib ini mendapat respon dari pimpinan DPRD Sulawesi Selatan yang menemui massa aksi di depan gedung DPRD Sulawesi Selatan.
Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan, Syaharuddin Alrif yang menemui massa aksi mengungkapkan bahwa saya mewakili pimpinan DPRD Sulawesi Selatan menyampaikan penyataan sikap hari ini dari IMM se Sul-Sel kami terima dengan resmi dan akan segera menyampaikan kepemerintah pusat melalui kiriman fax dan email, agar segera di tinjak lanjuti, ungkapnya ditengah kerumunan massa aksi.
Setelah menerima secara resmi pernyataan sikap dari massa aksi, beberapa staf DPRD provinsi dan perwakilan dari massa aksi memasuki kantor DPRD provinsi Sulawesi Selatan untuk melakukan pengiriman pernyataan sikap kepada pemerintah pusat melalui Fax dan Email.
Salah satu orator dalam aksi IMM Se-Sulsel, Muh. Hidayat menyampaikan bahwa ini adalah amanah konstitusi negara yakni menjaga dan menciptakan perdamaian dunia, untuk itu presiden tidak boleh diam dan harus segera mengambil sikap karena ini adalah amanah dan presiden harus bertanggungjawab dalam menjalankan hal tersebut, ungkap Ketua Bidang Hikmah PC IMM Makassar Timur.
Dalam orasinya tersebut, dia menambahkan bahwa dunia telah menyepakati Hak Asasi Manusia dalam deklarasi Human Righst dimana hak atas manusia itu harus dilindungi, tambahnya.