MataKita.co, Enrekang – STKIP Muhammadiyah Enrekang telah mempromusikan beberapa Program Studi (Prodi)baru dalam rangka mengubah status dari kampus STKIP Muhammadiyah Enrekang menjadi Universitas Muhammadiyah Enrekang (UMER) pada tanggal 20 Januari lalu dan bersamaan dengan itu untuk mewujudkan cita-cita tersebut langsung membuka pendaftaran, calon dosen untuk program studi baru yang akan diusulkannya. Rabu (30/01/2019)
Ada 9 prodi yang membutuhkan calon dosen program studi tersebut diantaranya adalah Teknik Sipil, Ilmu Komputer, Sains Pangan, Perpustakaan dan Sains Informasi, Penyuluhan Hasil Pertanian, Budidaya Ikan Tangkap, Gizi Masyarakat, Bio Kewirausahaan dan Agro Wisata.
Saat dikonfirmas Baharuddin selaku Tim Koordinator mengatakan bahwa sebagai langkah awal, Tim Percepatan Menuju Universitas melakukan verifikasi administrasi bagi para calon dosen yang telah memasukkan berkasnya, di Aula Kampus I STKIP Muhammadiyah Enrekang.
“Berdasarkan hasil verifikasi diketahui bahwa animo masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai calon dosen untuk prodi baru STKIP Muhammadiyah Enrekang cukup besar, Alhamdulillah sebuah kesyukuran bahwa antusias masyarakat untuk menjadi dosen STKIP Muhammadiyah Enrekang khusunyas pada prodi yang akan diusulkan cukup tinggi.” Ungkapnya.
Dari 9 prodi yang diajukan, sudah ada 5 prodi yang relatif sudah cukup dosennya yaitu Sains Pangan, Teknologi Hasil Pertanian, Perpustakaan dan Sains Informasi, Gizi Masyarakat, Bio Kewirausahaan, bahkan untuk prodi Sains Pangan dan Teknologi Hasil Pertanian jumlah dosennya sudah melebihi jumlah standar minimum, tambahnya.
Lebih lanjut ditambahkannya ia mengatakan bahwa untuk prodi Ilmu Komputer dan Budidaya Perikanan Air Tawar pendaftarnya baru 1 orang, sedangkan Teknik Sipil dan Agro Wisata formasinya masih belum terisi.
“sesungguhnya banyak dosen yang memasukkan lamaran di kampus hanya saja banyak yang tidak sesuai dengan kualifikasi ijazah yang dibutuhkan, misalnya ada dari prodi Pendidikan Sosiologi, Pendidikan Kimia, Pendidikan Matematika, Pendidikan Fisika, Hukum, Pendidikan Bahasa Inggris, Administrasi Pendidikan dan lainnya. Intinya banyak pendaftar yang berlatar belakang ilmu kependidikan, sementara yang kita butuhkan adalah yang punya basic keilmuaan eksakta.” Tambahnya.
Sebaran asal almamater calon dosen cukup variatif, ada alumni dari Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Hasanuddin, Universitas Airlangga, Universitas Sebelas Maret Solo, Universitas Padjajaran, Universitas Gadjah Mada, UIN Alauddin Makassar bahkan ada alumni Utrecht University, Belanda.
Sambil menunggu pelamar calon dosen yang masih belum terisi, Tim Percepatan Menuju Universitas juga telah menggarap proposal pengajuan prodi. Tim yang beranggotakan 11 orang dosen bekerja secara all out merampungkan segala instrumen yang dibutuhkan untuk berubah status menjadi universitas, pendaftaran calon dosen masih terbuka hingga tanggal 25 Februari 2019 mendatang. (Bang El)