MataKita.co, Gorontalo – Dalam beberapa hari terakhir, Kota Gorontalo, di kenal dengan motto, adat bersedikan syarah dan syara bersendikan kitabullah, tethitung sejak awal tahun 2019 Kota tersebut tak lagi aman, Masyarakat digegerkan dengan aksi penembakan panah wayer yang terus menjadi-jadi.
Kepala BKKBN, Muhammad Edi Muin, sangat menyayangkan generasi muda yang seharusnya melakukan hal-hal positif untuk menggapai prestasi malah rusak di karenakan kurangnya peran keluarga dalam pembentukan karakter. Jumat (15/02/2019).
Saat di wawancarai diruang kejarnya sekitar pukul 11.05 Wita, Kepala BKKBN Provinsi Gorontalo, ia pun mengatakan hal ini terjadi karena ada beberapa faktor yang menyebabkan kaum muda melakukan hal-hal yang tidak di inginkan, antara lain, faktor lingkungan, dan faktor keluarga yang tidak harmoni.
“faktor yang tidak harmoni ini tentunya menjadi pemicu anak tidak betah di rumah dan akan mencari hal yang baru, karena masa mereka saat ini masa yang mencari jati diri dan ingin di akui lingkungan sekitar meski terlihat buruk.” Jelas Muhammad Edi Muin.
Meminimalisir hal tersebut, BKKBN langsungkan pembuatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja, dimana di dalamnya terdapat kegiatan positif Remaja. Tak cukup sampai disitu, BKKBN juga membuat lagi namanya Duta GenRe (Generasi Berencana) yang saat ini sudah eksis di Provinsi Gorontalo. Tutupnya.